Ada 2.000 Imigran Asing Menetap di Medan

inimedan.com.

Saat ini tercatat ada sekitar 2.000 orang imigran (orang asing) dari berbagai negara yang menetap di Kota Medan. Dari 200 imigran tersebut, 1.600 orang diantaranya menetap di sejumlah penampungan, sedangkan 400 orang lagi saat ini berada di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim)  Jalan Selebes, Medan Belawan.Untuk itu International Organization for Migration (IOM) Indonesia minta dukungan Pemko Medan dalam menangani para imigran tersebut.

Demikian terungkap dalam pertemuan Kepala Kantor International Organization for Migration (IOM) Indonesia, mariam Kohkar dengan Wakil Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution MSi di Balai Kota Medan, Kamis (29/9).

Dalam pertemuan itu, Mariam  menjelaskan IOM merupakan suatu organisasi yang murni bergerak di bidang sosial kemanusiaan tanpa mengharapkan profit. IOM juga telah banyak membantu para imigran dari sejumlah negara. Selain imigran, IOM juga ikut membantu dalam menangani masalah pengungi korban tsunami di Aceh dan erupsi Gunung Sinabung.

Saat ini, lanjut Mariam, IOM fokus menangani masalah imigran yang tinggal di Kota Medan yang jumlahnya skeitar 2.000 orang. Para imigran ini berasal dari sejumlah negara seperti,Srilangka, Somalia, Sudan, Afghanistan, Iran, Irak, Etophia, Kuwait, Mesir, Suriah, Jordania, Myanmar serta Mesir.Tujuan IOM  ini yakni menangani masalah imigran sebelum mendapat suaka dari negara lain.

“Kami sangat fokus menangani para imigran ini, khususnya bagi imigran anak-anak dan perempuan, Jadi kami harap dari pertemuan ini terjalin kerjasama antara IOM dengan Pemko Medan dalam  menangani masalah imigran sehingga lebih baik lagi,” kata Mariam.

Menyahuti hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Medan, Syarif Armansyah Lubis,SH, mengaku pihaknya pernah bekerja sama dengan organisasi IOM dalam menangani masalah imigran tersebut. Dari hasil kerjasama tersebut diketahui bahwa organisasi IOM setiap bulannya selalu memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp.1,2 jt untuk para imigran.

“Bantuan yang diberikan ini yang menjadi kecemburuan di masyarakat setempat, masyarakat mengira bantuan itu berasal dari Pemko Medan, padahal itu bantuan murni ditanggung oleh IOM. Ditambah lagi imigran selalu memenuhi kebutuhannya dengan berbelanja di super market bukan di pasar tradisional,”kata Syarif Armansyah.

Untuk itulah, agar tidak terjadi kesalah pahaman dimasyarakat, Syarif Armansyah meminta agar pihak IOM mengklarifikasi bantuan yang diberikan tersebut kepada masyarakat, sehingga nantinya bila kerjasama ini terjalin kembali masyarakat tidak mengirah bahwa Pemko Medan  hanya berpihak kepada kepentingan imigran asing saja.

“Jadi IOM harus mengklarifikasi bantuan yang diberikan tersebut kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat berasumsi justru Pemko Medan lebih peduli terhadap imigran asing ketimbang rakyatnya sendiri,”kata Armansyah.

Wakil Wali kota Medan, Ir Akhyar Nasution MSi mendukung upaya yang dilakukan IOM dalam menangani imigran yang ada di Kota Medan. Akhyar menilai sikap kepedulian IOM dalam membantu imigran ini menunjukkan rasa kemanusiaan yang tinggi untuk saling tolong menolong diantara sesama manusia. Atas dasar itulah Pemko Medan menukung upaya yang dilakukan IOM tersebut.

Oleh karenanya Akhyar menawarkan kepada IOM bantuan apa yang dapat diberikan Pemko Medan untuk mengatasi masalah imigran ini, sebab Kota Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia akan menjadi tujuan dari para imigran asing untuk tinggal sementara sebelum mendapatkan suaka dari negara lainnya.[im-01].

Komentar