Pondok Pesantren Potensial Melahirkan Santri Berdaya Saing

Medan131 Dilihat

Inimedan.com.
Santri lulusan pondok pesantren sangat potensial menghasilkan lulusan yang mampu bersaing menghadapi tantangan masa depan seperti era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Untuk itu diharapkan, pimpinan pesantren dapat meningkatkan perannya menggembleng santri/santrian dengan wawasan keagamaan dan kebangsaan sehingga dapat menjadi calon pemimpin masa depan”,kata Gubernur pada Silahturahim bersama pimpinan pondok pesantren se Sumut di Pensantren Darul Arafah Raya di Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang, Rabu (19/10).
Silaturrahim dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2016 sekaligus pelepasan Kontingen Sumut ke Liga Santri Nusantara 2016 di Yogjakarta 24 Oktober 2016. Hadir Wakil Bupati Deliserdang Zainuddin Mars, Kanwil Kemenag Sumut Tohar Bayoangin, Ketua PW NU Afifuddin Lubis,Pendiri Pesantren Darularafah Raya H Amrullah Naga Lubis, Pimpinan Ponpes Najamudin, Pimpinan Ponpes Al Muhsin Ust Amir Panatagama, Pimpinan Ponpes Mawaridusalam Said Markum, Pimpinan Ponpes Fazrul Iman DR Saifuddin Lubis, Pimpinan Ponpes Taruna Al Qolam Hari Handoko, Pimpinan Ponpes Sawit Rejo Gunawan, Pimpinan Ponpes Muhammad Saman Sa’adi Ali, Pimpinan Ponpes Yatim Anur Salim, Didik Gubawan,Pimpinan Ponpes Sabilul Mukminim, Sahil.
Era perdagangan MEA sangat keras, saya yakin para santri mampu bersaing, karena di Ponpes selalu diajarkan dan dibiasakan menggunakan berbagai bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Arab. Ini modal utama untuk terjun ke persaingan global,ujar Erry dihadapan 2800 santri.
Dikatakan, saat ini persaingan bukan saja antar sesama provinsi di Indonesia,tapi persaingan dengan negara lain di ASEAN seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam. Salah satu yang menjadi penentu keberhasilan adalah penguasaan bahasa asing.
Pesantren miliki keunggulan untuk mampu menghasilkan lulusan yang disiplin dan memiliki daya saing. Karena selain ilmu pengetahuan agama, di pesantren diajarkan ilmu pengetahuan umum dan penerapan berbagai bahasa asing.
Pemerintah ke depan kata Gubsu, memberi perhatian untuk pengembangan pesantren. Pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota bisa memberi perhatian dan bantuan kepada pondok-pondok pesantren yang ada. Saya sudah minta bagian Kesejahteraan Sosial diskusi dengan Badan Silahturahmi Pesantren tentang program pengembangan yang bisa dilaksanakan tahun 2017,” kata Erry.‎Saat ini jumlah pesantren yang terdata di Sumut berkisar 240 ponpes dengan jumlah puluhan ribu santri.
Ketua NU Afifuddin Lubis memberi motivasi kepada para santri untuk rajin menuntut ilmu dan berdoa. Dia mencontohkan Gubernur Erry Nuradi yang merupakan sososk pekerja keras.“Bisa diambil sebagai contoh, Pak Gubernur Erry yang adalah sosok pekerja keras dan rajin menuntut ilmu, rajin berdoa. Berkat doa-lah beliau bisa menjadi pemimpin Sumatera Utara,” kata Afifuddin.
Hari Santri 22 Oktober adalah bentuk pengakuan bahwa santri punya andil besar untuk kemerdekaan bangsa. “Santri bukan penonton, tapi berjuang untuk Kemerdekaan Indonesia.[im-01]

Komentar