SBY Sesalkan Kabar Bohong yang Menyudutkan Partai Demokrat

Inimedan.com
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan kegundahannya atas serangan fitnah yang ditujukan kepadanya. Ia mengaku ada permainan politik yang merugikan partainya.
Menurut SBY, sejak bulan Oktober 2016, Demokrat merasakan empasan angin yang amat kuat. SBY menyebut baik partai maupun dirinya dituduh mendanai aksi damai 4 November 2016. Hal itu, menurut SBY, merupakan penghinaan terhadap jutaan orang Indonesia.
” Saya juga dituduh mendanai dan menunggangi aksi damai itu. Di samping fitnah kepada kita, tuduhan itu penghinaan terhadap jutaan rakyat di tanah air yang melaksanakan aksi damai pada tanggal 4 Nopember tersebut,” kata SBY dalam pidatonya pada Dies Natalis Partai Demokrat ke-15 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa malam (7/2).
. Partai Demokrat kata SBY juga menyesalkan banyaknya beredar kabar bohong (hoax) yang menyudutkan dirinya dan Partai Demokrat . Apalagi tuduhan tersebut tak berdasar. Berbagai tudingan tersebut kata SBY sudah terkesan penghinaan , apalagi sebagai mantan pejabat negara, dia selalu mengutamakan kepentingan negara dan berjuang untuk bangsa dan negara.
“Terus terang, saya merasa terhina dan direndahkan oleh para mastermind pembisik dan juru fitnah tersebut. Hampir 30 tahun saya mengabdi di TNI, menjaga tegaknya Merah-Putih dengan tebusan jiwa dan raga, baik sebagai menteri maupun presiden, bekerja untuk kepentingan rakyat”, ujarnya.
Terkait kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), SBY menyebut , sebenarnya hal itu merupakan isu yang sederhana, namun karena tidak ditanggulangi dengan baik, menjadi isu yang rumit dan sensitif.
“Saya berpendapat, ini (kasus Ahok-red) bukan isu SARA, bukan isu kebinekaan, bukan isu NKRI. Tapi dalam perkembangannya ada pergeseran dari isu awal. Saya berpendapat, ketegangan harus segera diakhiri,” sebut SBY.
SBY juga meminta pemerintah untuk mencegah terjadinya gesekan sosial di tengah memanasnya situasi politik. SBY juga meminta agar pengerahan massa tidak lagi dilakukan untuk mencegah benturan di masyarakat.
“Mari kita hormati proses penegakan hukum atas perkara Basuki yang sedang berlangsung. Beri ruang kepada penegak hukum, putusan apa pun harus kita hormati. Bebaskan segala intervensi dari pihak mana pun”, kata SBY.
Pemerintah, menurut SBY, harus bisa mengelolah situasi sosial dan politik secara terukur. Tidak boleh ada manipulasi politik yang membuat situasi memburuk.Sebagai bangsa yang majemuk, setiap warga negara harus bertoleransi dan tenggang rasa.

Berkaitan dengan Pilkada yang tinggal beberapa hari hari lagi, SBY menyebut, mudah-mudahan politik uang tidak terjadi dan berharap netralitas Polri, TNI, dan Badan Intelijen Negara (BIN).
“Tetapi kalau sampai TNI, Polri, dan BIN tidak netral, saya orang yang paling sedih. Sebab saya pelaku utama reformasi TNI dan Polri dari politik praktis dari politik kekuasaan,” sebutnya.
Dalam Dies Natalis tersebut hadir pengurus Partai Demokrat Sumut dibawa pimpinan Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, JR.Saragih dan Sekretaris Hj Melizar Latif, diantaranya Wakil Ketua-I Drs Tahan Manahan Panggabean, Direktur Eksekutif Silverius Bangun, HM.Dahril Siregar, Lidiani Lase, Rony Reinaldo Situmorang, Jenny Lucia Berutu, Heri Zulkarnain Hutajulu, Maju Manalu, Bangun Tampubolon, Hendrik Sitompul, Parlaungan Simangunsong, Anton Panggabean, Burhanuddin Sitepu, Ristiawaty, para Ketua DPC PD se Sumut dan sejumlah anggota DPRD kabupaten/kota serta lainnya. (mp/im-01)

Komentar