Inimedan.com-Depok | Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto menanggapi munculnya daftar 13 perguruan tinggi asal Indonesia yang masuk dalam Research Integrity Risk Index 2024 dengan status integritas riset yang diragukan.
Seperti yang di tulis Media Repelita, Brian menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen melakukan perbaikan menyeluruh terhadap kualitas penelitian di lingkungan kampus-kampus tersebut.
Ia menilai apabila masih ditemukan kekurangan dalam proses penelitian, hal itu tidak dilakukan secara disengaja oleh para akademisi.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri kegiatan di Universitas Indonesia, Depok, pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Menurut Brian, hasil penilaian yang dimuat dalam indeks tersebut harus dijadikan bahan evaluasi demi perbaikan di masa mendatang.
Ia menekankan bahwa jangan sampai temuan ini justru melemahkan semangat riset di perguruan tinggi, melainkan menjadi momentum untuk meningkatkan mutu hasil penelitian secara berkelanjutan.
Brian menyebut bahwa penilaian-penilaian semacam ini penting sebagai umpan balik untuk mendukung reformasi di dunia riset tanah air.
Ia juga menegaskan pentingnya menjadikan setiap kritik sebagai langkah konkret dalam mendorong peningkatan kualitas akademik.
Sebelumnya, pada awal Juli 2025, Profesor Lokman Meho dari Universitas Amerika di Beirut merilis Research Integrity Risk Index yang memuat peringkat 1.500 universitas dari berbagai negara terkait risiko integritas penelitian mereka.
Sebanyak 13 universitas dari Indonesia tercantum dalam daftar itu dengan berbagai klasifikasi tingkat risiko. Lima kategori yang digunakan dalam pemeringkatan ini meliputi Risiko Rendah, Variasi Normal, Dalam Pemantauan (Watch List), Risiko Tinggi (High Risk), dan Red Flag atau risiko terburuk.
Berikut daftar kampus Indonesia yang masuk dalam indeks tersebut: 1. Binus University – peringkat 11 (Red Flag), 2. Universitas Airlangga – peringkat 40 (Red Flag), 3. Universitas Sumatera Utara – peringkat 49 (Red Flag), 4. Universitas Hasanuddin – peringkat 69 (Red Flag), 5. Universitas Sebelas Maret – peringkat 86 (Red Flag), 6. Universitas Diponegoro – peringkat 152 (High Risk), 7. Universitas Brawijaya – peringkat 155 (High Risk), 8. Universitas Padjadjaran – peringkat 177 (High Risk), 9. Institut Teknologi Sepuluh Nopember – peringkat 233 (Watch List), 10. Universitas Indonesia – peringkat 266 (Watch List), 11. Institut Teknologi Bandung – peringkat 354 (Watch List), 12. Institut Pertanian Bogor – peringkat 358 (Watch List), 13. Universitas Gadjah Mada – peringkat 363 (Watch List). *di/Rep#