Inimedan.com-medan
Pencak silat berkembang dari zaman prasejarah sampai pada zaman setelah kemerdekaan. Beladiri pencak silat merupakan salah satu bela diri asli dari Indonesia yang tumbuh subur dan berkembang di Indonesia hingga mancanegara. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berdiri perguruan pencak silat dan sering terselenggaranya kejuaraan-kejuaraan beladiri tersebut, salah satu ajang Pekan Olahraga Wlayah (Porwil) Kota Medan yang digelar di wilayah III, 21-28 Maret 2020.
Pesilat andalan kontingen kecamatan Medan Timur bernama lengkap Sakti Satria Sanjaya siap beraksi untuk menaklukkan lawan-lawannya pada pertandingan di kelas B putra. Misi yang tertanam dalam jiwa bagi cowok yang akrab di sapa Sakti ini, memiliki ambisi untuk menjadi yang terbaik dan meraih emas untuk memberikan kontribusi bagi kecamatan Medan Timur. Target yang ingin diraih pelajar Al-Ulum Medan sangat beralasan karena sesuai dengan namanya “Sakti”.
Pencak silat merupakan salah satu budaya nenek moyang bangsa Indonesia, mulai ditekuni penyandang sabuk coklat ini sejak berumur 10 tahun. Pendekar dari perguruan Seni Pembela Diri Kencana Kwitang (SPDKK) belajar ilmu diri pencak silat karena merupakan cara membela diri dari segala bentuk ancaman baik dari binatang maupun manusia itu sendiri. Cara membela diri dari segala bentuk, disesuaikan dengan situasi dan kondisi alam sekitarnya. Selain itu, tentunya ingin meraih prestasi hingga level nasional.
Atlet yang yang dilahirkan 20 Agustus 2006 ini telah menorehkan prestasi antara lain meraih emas SPDDK Cup II, perak kejuaraan pencak silat O2SN tingkat SD Sumatra Utara. Emas Kejuaraan Silat antar pelajar SMP Tingkat Kota Medan, Perak ajang GOT Talent Medan, emas dan perak GOT Talent Indomaret Medan, The best talent model dan meraih peringkat pertama kejuaraan silat kategori remaja di Malaysia.
Anak dari pasangan M. Sugianto dan Elianti Lubis mematangkan dan fokus latihan jelang menghadapi Porwil Kota Medan yang sudah diambang pintu. “Porwil tahun ini harus mendapat emas karena merupakan laga perdana dan sekaligus untuk merasakan kekuatan pesilat dari kecamatan lainnya. Target yang ingin diraih tersebut, sebagai hadiah buat kedua orang tua, pelatih dan masyarakat kecamatan Medan Timur yang telah mendukung dan memberikan motivasi saat berlaga nantinya”, ujar pendoyan Pizza ini di Medan, Jum’at (13/3/2020)
Pesilat yang dilahirkan 14 tahun silam ini menjelaskan raihan medali emas pada porwil Medan tahun ini sebagai modal dan persiapan serta evaluasi untuk meningkatkan latihan menghadapi kejuaraan-kejuaraan lainnya. Semakin banyak kejuaraan yang dilakoni untuk menambah pengalaman dan jam terbang sehingga target ke depan dapat menjadi pesilat yang bergabung dengan kontingen Sumut pada ajang PON XXI/2024 Sumut-Aceh.
“Saya berterimakasih dan bersyukur kepada Allah SWT dan kedua orang tua serta seluruh masyarakat yang mendukung dan memotivasi sehingga meraih prestasi. Untuk saat ini terus fokus latihan untuk meningkat kualitas permainan silat bersama pelatih. Tidak dipungkuri pesilat lainnya juga mempunyai target yang sama untuk menjadi atlit yang memiliki talenta dan berkualitas untuk bisa mendapatkan medali dalam setiap arena pencak silat”, tutup pemilik tinggi 160 cm dan 45 kg.(bayu)
Target Emas Di Porwil Medan VI/2020

