Inimedan.com -Medan
Pasar keuangan berbalik diselimuti tekanan. Setelah sejumlah indeks bursa global ditutup negative pada perdagangan sebelumnya. Dimana bursa di Amerika, Eropa dan Asia kompak melemah.
Tekanan muncul setelah jumlah kasus corona terus mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Dan WHO juga mulai mewanti wanti kemungkinan peningkatan jumlah angka kematian, Ungkap Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin kepada wartawan Rabu (8/7/2020) di Medan.
Menurutnya, arahan WHO tersebut membuat pelaku pasar kembali diselimuti rasa cemas. Dan kembali mempertanyakan bagaimana nasib pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah ke panjang.
“Pagi ini Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di level yang sama dengan sesi penutupan perdagangan kemarin. IHSG dibuka di level 4.987,16. Dan masih terus mencoba untuk naik melewati batas psikologis 5.000.” jelasnya.
Disisi lain, mata uang rupiah juga diperdagangkan menguat di level 14.395 per US Dolar. Kinerja mata uang Rupiah mengalami penguatan terdorong oleh membaiknya cadangan devisa negara yang baru baru ini dirilis.
Cadangan devisa yang menguat tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah masih memiliki ruang dalam pemenuhan pembayaran hutang jangka pendek serta cukup untuk memenuhi kebutuhan impor,tandasnya.(Jal)