Kelantan Akan Bangun Wisata Apung dan Kampung Adat

Inimedan.com- Langkat
     Kelantan adalah salah satu pulau kecil yang ada di Kabupaten Langkat. Memiliki nama yang nyaris sama dengan nama daerah yang ada di negeri jiran Malaysia, ternyata orang pertama yang datang dan menetap di pulau itu adalah orang Malaysia.
     Kelantan kini menjadi sebuah desa, namun luasnya hanya 63,24 ha dan hanya terdiri dari 3 dusun, bersebelahan dengan Desa Perlis.
     ” Ya, luas Desa Kelantan hanya 63,24 ha, sedangkan penduduknya hanya 3.025 jiwa atau 485 KK. Sebagian besar hidup sebagai nelayan dan berasal dari suku Melayu,” ujar kepala desanya,    Muhammad Ikbal kepada Inimedan.com saat bincang- bincang, Jumat (28/8).
Bincang- Bincang : Kepala Desa Kelantan, Muhammad Ikbal saat bincang- bincang dan makan bersama dengan wartawan
     Sebagai desa kecil yang menghadap ke pantai timur Sumatera, Kelantan memiliki potensi yang besar di bidang pariwisata. Sayang, sampai sekarang Kelantan masih tertinggal dan pariwisatanya pun terkesan masih ‘jalan di tempat’ alias mati suri.
     Desa Kelantan disebut juga desa kayangan atau tanah yang bertuah, sebab selain wilayahnya yang kecil, penduduknya pun sedikit. Selain itu, lahan atau tanahnya sedikit, sehingga sebagian besar rumah penduduknya dibangun di atas air.
     Anak- anaknya pun lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain- main di air. Karena itu, tidak mengherankan jika sejak kecil mereka sudah pandai berenang.
     Selain itu, banyak juga yang menyebut Kelantan sebagai kampung terapung, karena jalan- jalan yang ada di sana lebih banyak berupa lorong yang dibangun di atas air untuk menghubungkan dusun yang satu dengan dusun yang lainnya.
     Walaupun begitu, masyarakat di sana tetap hidup dengan tentram, walaupun dibalut dengan  bayang- bayang  kesederhanaan dan kemiskinan.
     Karena itu, Muhammad Ikbal (30) yang masih muda dan enerjik bertekad untuk membangun Kelantan agar tumbuh menjadi desa yang maju.
     ” Ya, saya masih baru menjabat sebagai kepala desa. Selain itu, saya juga masih muda, sehingga masih minim pengalaman. Namun, saya memiliki tekad dan semangat yang kuat untuk memajukan desa saya,” ujarnya.
     Nah, karena minim pengalaman, Ikbal pun mengaku siap untuk belajar, bertanya dan bekerjasama dengan siapa saja demi untuk kemajuan desanya.       Untuk itu, ada beberapa program yang akan dilaksanakannya, yaitu antara lain akan membangun Kampung Adat, Wisata Apung dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat serta merintis pembangunan sekolah untuk peningkatan pendidikan dan SDM masyarakat di sana.
Wisata Apung
     Ikbal mengatakan masyarakat menginginkan pembangunan fisik yang lebih diprioritaskan, tapi dia sendiri lebih menginginkan pembangunan yang bisa menghasilkan PAD, seperti mengembangkan pariwisata.
     Karena itu, dia ingin mengembangkan wisata apung untuk menarik minat orang datang ke Desa Kelantan.
     ” Dengan demikian, PAD desa bisa didapat dan perekonomian masyarakat pun bisa ditingkatkan,” ujarnya.
     Untuk itu, Ikbal pun berencana untuk menjalin koordinasi dan kerjasama dengan Pertamina dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat.
     ” Ya, mudah- mudahan bisa terwujud dan bisa dilaksanakan, sebab sudah saya bicarakan di Musrenbang desa,” ujarnya.
Kampung Adat
     Selain membangun Wisata Apung, Ikbal juga ingin membuat Kampung Adat. Isinya, selain monumen adat dan budaya Melayu, juga ada Rumah Baca Masyarakat.
     ” Kalau Wisata Apung masih dirintis, karena masih disosialisasikan dengan masyarakat, Kampung Adat justru sudah mulai berjalan, karena sudah digerakkan dengan membentuk Sanggar Rumah Baca Masyarakat, bekerjasama dengan UMSU (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara),” tegasnya. (BD)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *