Inimedan.com-Tanjung Balai

Pemerintah Kota (Pemko) Tanjung Balai melakukan pertemuan dengan pengurus DPD KNTI Kota Tanjung Balai membahas akan melaksanakan survei kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) bagi nelayan kecil di Kota Tanjung Balai yang dilaksanakan, di aula Asisten Administrasi setdakot Tanjung Balai, Jalan Sudirman KM 5.5, Tanjung Balai, Selasa(6/4/2021).
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Kadis Perikanan dan Kelautan Tanjung Balai Nefri Siregar, Kabag Perekonomian Setdakot Tanjung Balai Rosidah dan para pengurus DPD KNTI Kota Tanjung Balai.
Wali kota HM Syahrial dalam sambutan nya menyambut baik niat dan usaha dari DPD KNTI Kota Tanjung Balai sebagai organisasi masyarakat sipil yang akan melakukan survei kebutuhan BBM oleh nelayan kecil di Kota Tanjung Balai demi mendorong kesejahteraan nelayan maupun masyarakat pesisir.
“Program ini harus kita dukung dan diperluas demi kesejahteraan nelayan kecil dan masyarakat pesisir kita, saya berharap temuan yang didapat nantinya dari survei yang dilakukan mampu memberikan sumbangsih yang berguna bagi perbaikan kebijakan ditingkat pusat,” sebut Syahrial.
Dikatakan Syahrial, sesuai informasi yang saya dapat, survei akan dilaksanakan di 25 Kabupaten/Kota yang salah satunya adalah Kota Tanjung Balai.
Outputnya adalah bukan hanya membuka dan menyelesaikan tantangan pada level lokal, dengan jumlah yang besar seperti itu output perbaikan pada level nasional pun dapat tercapai, jelas Syahrial.
“Jika Kepastian kebutuhan hak bagi nelayan terutama soal BBM bersubsidi sudah terpenuhi, maka hal ini akan meringankan beban mereka saat pergi melaut, karena BBM ini adalah keperluan utama nelayan untuk melaut maupun aktivitas kelautan lainnya,” ungkap Syahrial.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, saya berharap semoga apa yang akan direncanakan kedepan lebih terstruktur lagi dan dapat menjadikan Kota Tanjung Balai lebih baik lagi dan kesejahteraan para nelayan kita dapat dirasakan lebih baik lagi, pungkas Wali Kota HM Syahrial
Sementara itu, Ketua DPD KNTI Kota Tanjung Balai, Imam Azhari mengatakan, saat ini keberadaan nelayan di Kota Tanjung Balai sekitar 12.500 nelayan, untuk mendukung kerja mereka saat ini sangat bergantung pada ketersediaan BBM, karena kita tau sendiri BBM merupakan salah satu bahan kebutuhan utama saat mereka pergi melaut.
Melalui program yang akan dilakukan ini, kami berharap sinergi antara Pemko Tanjung Balai dengan KNTI dapat mencarikan solusi dan langkah strategis dalam penyelesaian persoalan BBM bersubsidi bagi nelayan yang ada di Kota Tanjung Balai, kata Imam Azhari.
Menurut Imam Azhari, persoalan hak akses nelayan kecil Tradisional terhadap BBM perlu segera dituntaskan, karena merupakan permasalahan pokok bagi nelayan, “Kami berharap soal BBM bersubsidi ini bisa dinikmati oleh semua nelayan kecil tradisional, karena itu haknya, oleh karena itu Pemko Tanjung Balai dan kelembagaan terkait dengan BBM bersubsidi ini perlu perlu berkomunikasi dan bersinergi lebih intens” Ujar Imam Azhari(SB).