Pendakwah Meninggal Gantung Diri 

Inimedan.com-Batu Bara.
Teks Info Foto;  Korban saat di lokasi kejadian, Desa Lubuk Besar, Kec. Datuk Lima Puluh, Kab. Batu Bara.(Foto IMC/Hari)
Malang nasib Efendi (40) Warga Bedagai, Kab. Serdang Bedagai, yang merupakan salah satu Pendakwah yang menginap berpindah-pindah dari satu Masjid dan Musollah yang lain kini harus meregang nyawa di sebabkan gantung diri.

Peristiwa gantung diri yang menghebohkan ini di alami Efendi terjadi di dalam kamar mandi Musollah Al-Amin, Gg. Bambu, Dusun Serambingan Madio, Desa Lubuk Besar, Kec. Datuk Lima Puluh, Kab. Batu Bara, pada (8/6) sekira pukul 09.00 WIB, yang disaksikan oleh warga sekitar.

Salah seorang warga setempat Agus Hardi Purba (43) yang juga menyaksikan peristiwa gantung diri yang menghebohkan tersebut membenarkan bahwa adanya salah seorang pendakwah yang datang dari luar dan menginap di Musollah Al-Amin gantung diri di desanya itu.

“saya sangat terkejut ketika menyaksikan nya, pendakwah itu harus gantung diri di dalam kamar mandi Musollah Al-Amin dengan menggunakan seutas kabel yang ada di dalam kamar mandi”, ungkap Agus saat di wawancarai.
Informasi dihimpun media ini, bahwa pendakwah tersebut berjumlah 5 – 7 orang dengan seorang Ustadz sebagai pemimpin dari pengajian tersebut. Saat di wawancarai oleh media ini ternyata Ustadz tersebut enggan untuk berkomentar lebih.

Dengan kepedulian dari warga sekitar, akhirnya pihak kepolisianpun cepat melalukan evakuasi jasad korban yang masih tergantung di dalam kamar mandi itu.

“tidak lama berselang pihak polisipun datang”, ujar Agus kembali dalam tuturan nya.

Dengan keterangan dari salah seorang warga yang lain Muslim (28) juga memberikan informasi bahwa korban merupakan pendakwah yang selalu berpindah-pindah tempat, dari Masjid yang satu ke Masjid yang lain, dari Musollah yang satu ke Musollah yang lain.

“sebelum para pendakwah itu menginap di Musollah Al-Amin di desa kami ini,  para pendakwah tersebut sebelumnya juga sudah sempat menginap dan berdakwah dari Desa Empat Negeri, Kec. Datuk Lima Puluh, Kab. Batu Bara selama 40 hari”, tutur Muslim saat di wawancarai.

Malang kian kini nasib Efendi yang harus meregang nyawa di dalam kamar mandi Musollah karena diduga setres dan ingin bertemu dengan tuhan nya. Namun apadikata nasi kini sudah menjadi bubur, Efendi kini terbaring tak bernyawa dengan jalan yang sudah di pilihnya itu.*hari#.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *