Perlunya Strategi Ketahanan Produk Dalam Negeri yang masif di Era Kompetisi Global

inimedan.com-Jakarta.
Ketika Bangsa Indonesia memasuki usia ke 76 kemerdekaannya, tentunya diharapkan produk dalam negeri sebagai penyokong perekonomian Nasional telah lebih berkualitas dan siap bersaing dengan produk luar negeri, serta menjadi tuan di negeri sendiri, namun realitasnya kini produk dalam negeri masih dihadapkan pada adanya fenomena ancaman serius penguasaan pasar dalam negeri oleh produk luar negeri maupun penguasaan pasar Internasional di era globalisasi ini.
    Menyikapi kondisi tersebut, Faisal Saleh pengamat sosial ekonomi, Selasa (10/8/ 2021) kepada awak media mengungkapkan, bahwa industri dalam negeri saat ini dituntut untuk memiliki strategi ketahanan yang protektif, inovatif, kreatif dan tangguh, hal ini diperlukan bukan hanya untuk menghadapi persaingan global di pasaran Internasional melainkan juga untuk menghadapi persaingan di pasar nasional.
“Langkah strategis itu diantaranya dengan mendorong perilaku masyarakat agar memiliki rasa cinta produk dalam negeri, yang massif, sehingga industri dalam negeri menjadi tuan di negeri sendiri dengan potensi pasar sebesar total populasi 240 juta jiwa yang harus dioptimalkan”ucap Faisal Saleh
Tetapi tentu itu tidak mudah, lanjut Faisal karena konsumen akan memilih produk yang paling berkualitas. Karena itu, harus diimbangi dengan daya saing industri. Kalau tidak, Indonesia hanya akan menjadi pasar dan masyarakat dipaksa mengonsumsi produk asing, namun demikian kehadiran asing tidak bisa hanya dianggap sebagai ancaman melainkan dapat dimanfaatkan sebagai investor untuk ikut berpartisipasi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.Oleh karena itu diperlukan peraturan tegas, elegan dan menguntungkan kedua belah pihak serta transparansi dalam pelaksanaan peraturan adalah suatu hal yang menjadi keharusan untuk menggarap berbagai potensi khususnya dibidang kelautan masih sangat besar dan selama ini agak tertinggal.
“Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka diperlukan stimulus keterlibatan asing melalui cara yang tentunya menguntungkan kedua belah pihak” ucap Faisal Saleh yang juga mantan anggota DPR RI.
Selain masalah keterlibatan asing dalam menumbuhkembangkan industri dalam negeri,Faisal Saleh juga mengingatkan bahwa di era globalisasi ini, persaingan industri pun tidak terelakkan,  itulah sebabnya diperlukan Ketahanan Produk dalam negeri yang bukan hanya bertumpu pada pembudayaan perilaku masyarakat untuk mencintai produksi dalam negeri yang seiring dengan peningkatan kualitas etos kerja produsen dalam negeri, inovasi produk maupun pelayanan nya, melainkan perlunya regulasi yang memproteksi produksi luar negeri, serta diperlukan pembangunan infrastruktur seperti Jalan tol, pelabuhan dan bandara itu semua tentu dipersiapkan untuk menunjang produk dalam negeri agar mampu bersaing di pasar global, akan tetapi agar jangan sampai infrastruktur yang telah dibangun justru dipakai untuk memudahkan produk luar memasuki pasar pasar kita di plosok plosok, maka perlunya kebijakan protektif yang tegas, elegan dan transparan.
“Saya berharap agar produk dalam negeri dapat dioptimalkan agar mampu bersaing melalui penerapan strategi ketahanan yang masif untuk menghadapi kompetisi global maupun dalam negeri”,pungkas Faisal Saleh.(tri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *