Inimedan.com-Medan.

Meski target pertumbuhan ekonomi nasional direvisi menjadi 4,5-5,3% dari proyeksi awal sebesar 4,7-5,5%, namun Sumatra Utara (Sumut) masih optimis mampu tumbuh sesuai target pada rentang 3,7-4,5%. Hal tersebut karena pemulihan ekonomi Sumut terus berlangsung meskipun masih berjalan secara gradual.
Sumut masih berpeluang tumbuh sesuai target. Pertumbuhan ekonomi Sumut pada tahun 2022 juga masih diperkirakan lebih tinggi dari tahun sebelumnya dengan kisaran didorong oleh terus meluasnya vaksinasi yang dapat mendorong mobilitas dan konsumsi masyarakat, serta tetap tingginya harga komoditas utama yang dapat menjaga kinerja ekspor Sumut,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Doddy Zulverdi, Rabu (27/4/2022).
Namun, tambah Doddy, tetap perlu diwaspadai sejumlah faktor yang dapat menahan pertumbuhan, seperti merebaknya varian baru Covif-19 dan masih berlanjutnya konflik geopolitik internasional yang dapat mendorong investor untuk berperilaku wait and see.
Doddy mengatakan, pemulihan ekonomi global diperkirakan tetap berlanjut meski lebih rendah menjadi 3,5% dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 4,4%. Kondisi tersebut dipicu masih berlanjutnya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang berdampak pada pelemahan transaksi perdagangan, kenaikan harga komoditas, dan ketidakpastian pasar keuangan global. Volume perdagangan dunia juga diperkirakan lebih rendah sementara harga komoditas global terus mengalami peningkatan sehingga turut memberikan tekanan pada inflasi global.
Namun sejumlah indikator ekonomi dalam negeri, seperti mobilitas masyarakat dan penjualan eceran masih mengindikasikan pemulihan. Di sisi lain, tingkat inflasi tetap terkendali di tengah permintaan domestik yang mulai meningkat. Karena itu perlu tetap waspada pada risiko atau faktor-faktor yang bisa menahan laju ekonomi nasional dan Sumut khususnya,” kata Doddy.*Poel#