
Inimedan.com-Jakarta | PT Phintraco Sekuritas resmi menjadi Anggota Bursa (AB) pertama yang memperoleh lisensi penyedia likuiditas saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Kepala Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution menyebutkan hal itu, Jumat (7/11/2025).
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam penerapan kebijakan baru BEI yang diatur dalam Peraturan Bursa Nomor II-Q dan III-Q, sekaligus membuka peluang besar bagi anggota bursa untuk memperkuat likuiditas di pasar modal Indonesia.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, menjelaskan bahwa saat ini hanya anggota bursa yang memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bursa III-Q yang bisa menjadi penyedia likuiditas saham
“Pihak yang dapat menjadi penyedia likuiditas saham adalah Anggota Bursa yang memenuhi kriteria sesuai peraturan bursa. Kami berharap peran ini dapat memperkuat fungsi pasar dan mendukung stabilitas perdagangan,” kata Irvan dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025).
Irvan menambahkan, sejumlah syarat yang harus dipenuhi meliputi status anggota bursa yang aktif (tidak dalam suspensi), Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) minimal Rp100 miliar, serta memiliki SOP internal dan sistem penyampaian kuotasi likuiditas yang memadai.
Menurutnya, kehadiran penyedia likuiditas saham akan memberikan jaminan likuiditas bagi investor dan membantu proses pembentukan harga saham (price discovery) yang lebih sesuai dengan nilai perusahaan.
BEI juga menyiapkan tiga bentuk insentif bagi anggota bursa yang bergabung, yaitu pemotongan biaya transaksi, insentif tunai bulanan, serta kesempatan mengelola lebih banyak saham dalam program ini. Insentif tersebut akan disesuaikan dengan kinerja dan kepatuhan harian penyedia likuiditas.
Sementara itu, Direktur Utama Phintraco Sekuritas, Ferawati, menegaskan kesiapan perusahaannya menjalankan peran baru ini.
“Kami siap menjadi penyedia likuiditas saham, baik dari sisi infrastruktur maupun sumber daya manusia. Ini langkah nyata kami mendukung tujuan BEI dalam meningkatkan likuiditas, efisiensi, dan transparansi pasar modal,” ujar Fera.
Ia meyakini, kehadiran penyedia likuiditas akan membuat perdagangan saham lebih stabil dan meningkatkan volume transaksi, sehingga pasar modal Indonesia menjadi lebih sehat, kompetitif, dan menarik bagi investor ritel maupun institusi.
“Kami juga sedang menjajaki kerja sama dengan sejumlah emiten yang memiliki potensi untuk berpartisipasi dalam program ini. Harapannya, pasar saham Indonesia semakin likuid dan harga saham dapat mencerminkan nilai wajarnya,” pungkasnya. *ely/r#


