Sarasehan Peternak AFJ: Wujud Edukasi dan Kolaborasi Menuju Peternakan Ramah Hewan di Kulon Progo

Inimedan.com-Kulon Progo   | Permintaan terhadap telur ayam dengan sistem pemeliharaan bebas sangkar terus meningkat seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap isu kesejahteraan hewan. Meskipun demikian, pasokan dari peternak yang menerapkan sistem ini masih terbatas.

Menyadari hal tersebut, Animal Friends Jogja (AFJ) kembali mengadakan Sarasehan Peternak, kegiatan rutin yang
menjadi wadah edukasi dan diskusi bagi para peternak ayam petelur untuk mendorong peternak melakukan transisi ke peternakan ayam petelur bebas sangkar dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar. Kali ini, sarasehan diselenggarakan di Kabupaten Kulon Progo dan dihadiri oleh 36 peserta yang terdiri dari perwakilan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo serta peternak lokal.

Kesejahteraan hewan di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 mengenai Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang memuat lima prinsip dasar kesejahteraan hewan.

Untuk pelaksanaannya, pemerintah juga menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan, yang mengatur aspek teknis penyelenggaraannya. Selain itu, Pedoman Kementerian Pertanian tahun 2023 turut menegaskan pentingnya penerapan sistem peternakan bebas sangkar (cage-free) sebagai salah satu langkah untuk memenuhi prinsip-prinsip kesejahteraan hewan tersebut.

“Saat ini masyarakat semakin sadar akan kesejahteraan hewan dan asal-usul produk yang mereka konsumsi. Edukasi bagi peternak menjadi penting agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan pasar sekaligus menerapkan praktik yang lebih etis dan berkelanjutan,” ujar drh. Desti Ika Y., Animal Welfare Specialist AFJ.

“Melalui sarasehan ini, kami ingin membuka ruang bagi peternak untuk memahami bahwa sistem bebas sangkar bukan hanya tentang etika, tetapi juga inovasi bisnis yang meningkatkan kepercayaan dan daya saing merek
di pasar,” tambahnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga dan pelaku usaha yang telah menerapkan praktik bebas sangkar di Indonesia. Anom Yusuf Tri Bambang Susilo, Indonesian Program Associate di Global Food Partners, membahas manajemen pemeliharaan dan potensi pengembangan sistem bebas sangkar, termasuk
perbandingan dengan sistem konvensional serta panduan penerapannya.

Agung Setyoleksono, Ketua Kelompok Ternak Tri Manunggal Bhakti, membagikan pengalaman dalam mengelola peternakan bebas sangkar dengan sistem postal bersertifikat internasional Humane Farm Animal Care – Certified Humane, sekaligus memaparkan tantangan, keunggulan, dan strategi pemasaran. Sementara Roby Tjahya
Dharma Gandawijaya, Pemilik PT Inti Prima Satwa Sejahtera, menjelaskan praktik terbaik pengelolaan peternakan bebas sangkar skala besar, mencakup perencanaan biaya, hasil uji laboratorium produk, serta pengembangan pasar.

Sebagai panelis, Siti Sugiarti, Ketua KWT Jaya Mandiri Abadi, turut membagikan pengalaman kelompoknya dalam bertransisi dari sistem kandang baterai menuju sistem bebas sangkar, termasuk strategi pengelolaan dan kerja sama pemasaran. Melalui kegiatan ini, Animal Friends Jogja berharap terjalin kolaborasi antara peternak, pemerintah daerah, serta berbagai pemangku kepentingan dalam memenuhi kebutuhan pasar atas telur bebas sangkar yang semakin tinggi. Tren pasar telur ayam bebas sangkar yang terus menunjukkan perkembangan positif, diharapkan dapat dimaksimalkan oleh peternak lokal di Kabupaten Kulon Progo. Upaya ini diharapkan dapat mendorong perubahan sistem pangan yang lebih berkeadilan bagi manusia dan hewan.

Kontak Media:
Dian Erviana | Koordinator Komunikasi AFJ Farmed Animals Advocacy Program |+6281324627693| afjfa.comms@gmail.com | www.cagefreeindonesia.org Tentang Animal Friends Jogja Animal Friends Jogja (AFJ) adalah organisasi nirlaba yang dibentuk pada tahun 2010 dan berkomitmen untuk memperjuangkan hak dan perlindungan hewan di Indonesia.

AFJ adalah bagian dari Member League OIPA/Organizzazione Internazionale per la Protezione degli Animali (Organisasi Internasional untuk Perlindungan Hewan yang Berhubungan dengan Departemen Informasi Publik PBB), anggota koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI), Act for Farmed Animals (AFFA), Asia for Animals (AfA), dan Open Wing Alliance (OWA). Pada tahun 2016, AFJ mulai mengampanyekan isu kesejahteraan hewan yang diternakkan dan menjadi LSM pertama yang menyuarakan isu tersebut di Indonesia. *di/R#

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *