Inimedan.com-Taput | Hujan sambung menyambung lima hari terakhir di kawasan Tapanuli, telah mengakibatkan kebanjiran dan tanah longsor di beberapa lokasi. Antara lain di Tapteng,Tapsel, Madina, juga Tapanuli Utara.
Puncaknya Selasa (25/11/202), hujan ekstrim dibarengi angin kencang hingga malam hari melanda kawasan Tapteng sejak siang hingga malam non stop. Paling parah di wilayah Tapanuli Tengah dikabarkan telah terjadi musibah banjir dan tanah longsor di sejumlah kecamatan. Bahkan tragisnya, berita terkutip mengabarkan 4 warga tewas tragis ditimpa longsor.
Suasana sangat mencekam, diwarnai kepanikan warga yang menyelamatkan diri dari terjangan air bah yang begitu dahsyat. Di Sibolga ada sebanyak 50 orang terpaksa mengungsi ke perbukitan, tak berani lagi turun ke bawah karena terjangan banjir yang mengganas. Sementara itu di Sitahuis masih kawasan Tapteng, tanah longsor mengakibatkan jalan lintas di sana lumpuh total. Ratusan warga terpaksa mengungsi meninggalkan tempat tinggalnya yang dilanda banjir.

Di Tapanuli Utara, kebanjiran juga terjadi di beberapa titik,seperti di Jalinsum arah Sipirok,Pahae, Purba Tua, Pancurnapitu, dan kawasan Siwaluompu tampak sudah tergenang karena air meluap dari sungai di tepi jalan. Tampak di jalan depan gereja HKI Siwaluompu sudah berubah jadi sungai. Warga setempat diliputi kecemasan.
Temperasan air disebut begitu deras menerjang dari arah Peanahussus. Kondisi banjir parah juga di kawasan Desa Lumban Siagian, genangan air menutupi jalan raya. Demikian halnya di Desa Aeksiansimun Tarutung warga mencatat dua rumah hanyut,seperti juga di desa Lumban Siantar Parbaju Julu air telah menggenangi lumbung padi penduduk. Hingga Rabu pagi WIB hujan masih mengguyur meski intensitasnya sudah menurun. Di berbagai pelosok desa yang mengalami kebanjiran, kelihatan warga yang berjaga- jaga masih trauma.
Sementara itu Bupati Tapanuli Utara Jonius TP Hutabarat berharap agar masalah banjir di Kecamatan Pahae Jae, Desa Suka Maju bisa cepat tuntas perbaikannya dan jalan putus segera dinormalisir.

Jonius TP Hutabarat Selasa 25 November 2025 malam itu juga langsung turun ke lokasi banjir di Pahae Jae, Desa Suka Maju yang mengakibatkan 30 Rumah warga tenggelam, 4 Rumah Rusak berat Parah 1 Mobil tenggelam , rumah Ibadah gereja dan mesjid rusak begitu juga jalan Umum dan Jembatan Rusak ,akibat banjir banjir Bandang dan kita sudah turunkan Tim bencana Alam dan dapur umum telah disiapkan malam itu juga.
JTP berharap semoga Banjir Pahae Jae Desa Suka Maju Cepat Berlalu dan kondisi normal kembali. Tuhan Tak memberikan cobaan di atas kemampuan manusia janji Tuhan untuk menolong hamba-Nya yang bersabar dan beriman dalam menghadapi kesulitan,”ujar JTP Hutabarat menghibur warga yang dilanda kecemasan.
Sejauh ini Pemkab Taput melalui institusi terkait masih proaktif memonitor situasi,mendata dampak yang diakibatkan hujan ekstrim Selasa siang hingga malam hari itu.* le#



