Bupati Batubara Mengamuk Temukan Sekolah Abaikan Prokes Covid-19

inimedan.com-Batu Bara.
Video yang pertama kali diunggah di akun youtube Bupati Batubara Official tersebut pun kini sudah ditonton ribuan pasang mata.(taufik)

Sebuah video yang merekam Bupati Batubara Zahir mengamuk kepada kepada sejumlah guru viral di media sosial.  Setelah ditelusuri, ternyata peristiwa tersebut terjadi di salah satu sekolah dasar di Desa Pematang Rambe, Kecamatan Nibung Hangus, Batubara, Senin (20/12/2021) .

Dalam video yang berdurasi 3 menit 20 detik tersebut terlihat Bupati memanggil seorang wanita dan pria berpakaian seragam dinas yang diduga guru di sekolah tersebut.
“Kenapa kok dibiari orang gak pakai masker?” kata Zahir dengan nada tinggi. “Kami suruh sudah pak,” jawab seorang guru perempuan.
“Jangan kasih sekolah, balikin ke mamaknya. Jangan sampai besok anak-anak ini diperiksa, siapa yang kena kalau nanti terjangkit dia virus? Sekarang omicrom sudah masuk, ibu tenang-tenang di sana,” sambung Zahir.
“Kalau anaknya tidak mau pakai masker, pulangi gak usah sekolah, dirumah aja kan lebih aman. Begitu, daripada dibuka sekolah tapi kalau gak bisa kontrol untuk apa ini anak-anaknya. Sudah bapaknya divaksin semua nya belum, orang tuanya?” tanya Zahir geram.
“Masker di hidung bukan di mulut. Cemana bapak jadi guru kayak gitu. Bapak ini guru apa?” tegur Bupati Zahir kepada seorang guru laki-laki yang menggunakan masker di dagu. “Guru kelas pak,” jawab guru pria tersebut. “Guru kelas pakai masker pun gak tau,” timpal Zahir.
“Tutup kelas ini, jangan ada pembelajaran disini. Sudah ditelpon kepala dinas pendidikan, besok sakit-sakit orang ini terjangkit mereka siapa yang tanggung jawab, kita yang masuk penjara,” kata Zahir lagi.
“Kalau gak pakai masker jangan kasih masuk, pulangi. Gitu loh hukumannya begitu,” masih kata Zahir.
“Disuruh pakai masker kan nak?” tanya salah seorang guru kepada sejumlah murid sambil menyuruh murid-murid yang berkumpul pergi.
“Bukan suruh pergi, jangan karena saya lihat jadi guru-guru tolong di awasi anak murid nya,” tegas Zahir.
Beberapa saat kemudian Zahir terlihat menelpon seseorang.
“Pak Kadis saya sudah himbau ke bapak, SD yang kepala sekolahnya gak mau sekolahnya dibuka ditutup saja. Daripada yang datang gak pakai masker. Kalau anaknya gak mau pakai masker, gak mau disuruh jangan sekolah anak nya gitu loh,” kata Zahir lewat sambungan selular.
“Kan saya intruksi jangan buka sekolah, kalian juga yang minta buka. Jadi kalau dibuka sekolah kita tidak bisa menjaga protokol gak usah. Percuma kalau nanti ada klaster baru, jangan saya lihat lagi ada sekolah gak pakai masker, kepala sekolah nya tak copot,” tegas Zahir.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *