Inimedan.com – Labuhanbatu Akses darat dari Dusun Piandang 45 Desa Sei Jawi – Jawi, Kecamatan Panai Hulu menuju Desa Sidomulyo, Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu, kondisinya memprihatinkan dan lambat tersentuh pembangunan dari pemerintah daerah.
Kondisi jalan yang juga menjadi penghubung menuju Kampung Mesjid, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara sudah beberapa kali ganti bupati tetapi tidak juga tersentuh pembangunan pengaspalan.
“Sudah belasan tahun hingga kini jalan desa kami masih jalan tanah, belum tersentuh pembangunan pengaspalan pemerintah. Padahal hasil pertanian dari daerah kami itu cukup besar, baik itu padi mau pun sawit,”kata Bonaran Sitohang mengaku warga Dusun Cinta Karya, Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir kepada awak media ini, Jumat,(12/07/2025.).
Menurut Bonaran, pada masa kampanye Pilkada kemarin, Jamri ST yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Labuhanbatu datang ke daerah itu, berjanji, bila dia dan Maya Hasmita terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu akan melakukan peningkatan pembangunan infrastruktur berupa pengaspalan jalan di daerah tersebut.
“Tentu kami berharap, janji yang diucapkan Pak Jamri bukan seperti janji bupati yang sebelumnya. Janji hanya tinggal janji, tak satu pun yang menjadi nyata. Seperti lagu Pop tahun 90 an bang,”sebut Bonaran.
Di tempat yang sama, M Sitorus rekan dari Bonaran Sitohang menerangkan, jalan menuju ke desanya melalui akses darat harus melalui Jalan Simpang HSJ,Desa Sei Tampang, Kecamatan Bilah Hilir yang beberapa waktu lalu sempat dipasang portal oleh pegawai dinas perhubungan Kabupaten Labuhanbatu dan beberapa warga setempat.
“Janji Pak Wakil belum terpenuhi saat kampanye, kondisi jalan masih babak belur, apalagi di musim penghujan, malah portal yang dipasang, ini yang buat kami semakin kecewa. Tetapi kami yakin itu bukan perintah bupati memasang portal tersebut,”ucap Sitorus.
“Yang lalu biarlah berlalu, namun andaikan tetap nekat portal itu dipasang, apa pun yang terjadi kami siap menolaknya. Ingat!! kedaulatan tertinggi di tangan rakyat! paham abang maksud bahasa saya kan?,”timpal Bonaran.
Menurut Bonaran, jalan dari Desa Sidomulyo menuju Desa Sei Jawi – Jawi, hingga ke Kecamatan Kualuh Hilir tidak akan bisa dilalui kendaraan bermotor apabila tidak ada dana swadaya dari masyarakat.
“Jalan itu dibangun oleh swadaya masyarakat dari 4 desa, yakni, Desa Sidomulyo, Desa Sei Tarolat, Desa Tanjung Haloban, Desa Selat Besar. Kemudian dibantu oleh warga Desa Sei Jawi – Jawi, Desa Sei Pegantungan yang melintas membawa muatan,”terang Bonaran.
“Kalau tidak ada kesepakatan dari masyarakat menggalang dana swadaya, jalan desa kami ini tidak akan bisa dilalui membawa hasil pertanian. Entah sampai kapan harus seperti ini,”timpal Sitorus.
“Harapan kami kepada Ibu Bupati, perhatikan jalan kami ini, tolong diaspal, agar daerah kami ini tidak terus tertinggal pembangunan. Hasil pertanian kami lumayan besar dan kami juga taat bayar pajak Bu,”sahut Bonaran menimpali kembali.
Beberapa waktu sebelumnya, Kepala Desa Sidomulyo Abdullah Nasution, membenarkan adanya dana swadaya masyarakat untuk pembangunan jalan dimaksud.
Terpisah, tokoh pemuda Desa Sidomulyo Wahyudi, mengatakan jalan tersebut sudah diajukan oleh DPRD Propinsi untuk diambil alih menjadi jalan lintas propinsi agar lebih cepat proses pembangunannya.
“Itu yang dikatakan oleh Pak Tengku Milwan dari Partai Nasdem saat reses kemarin ke desa kami bang. Karena berharap pembangunan dari pemerintah kabupaten seperti itulah tahun ke tahun. Tahu sendirilah abang kondisi jalan itu,”ungkap Wahyudi.
Ketika awak media ini mengambil foto jalan itu, beberapa anak – anak yang bermain di jalan itu langsung mendekat dan bertanya.
“Om kenapa jalannya difoto – foto? Mau diaspal ya om? Iya kan om? biar gak berlumpur sepatu kami kalau pulang sekolah om,” cecar si bocah bertanya dan menyampaikan keluhannya. *Joko W#