inimedan.com-D.Serdang.
Ketua Dewan Kerajian Nasional Daerah (Dekranada) Sumatera Utara (Sumut) Nawal lubis berharap industri batik di Sumut bisa terus berkembang dengan adanya regenerasi pembatik yang tersebar di kabupaten/kota. Untuk itu pihaknya terus mendorong dilakukannya pelatihan-pelatihan membatik di seluruh daerah.
Demikian disampaikan Nawal Lubis saat menghadiri dan membuka Pelatihan Membatik Zona Pantai Timur I Sumut di Langgam Batik & Souvenir, Jalan Pengabdian Gang HM Pulungan Nomor 354, Dusun I Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Senin (4/7). Hadir Ketua Dekranasda Kota Binjai Nur Hayati, Wakil Ketua Dekranasda Deliserdang Sri Pepeni, Kadis Perindag Sumut Aspan Sofian dan pengurus Dekransda Sumut.
“Hadirnya pelatihan membatik sebagai upaya Dekranasda Sumut untuk menciptakan regenerasi pengrajin dan wirausahawan baru, guna mengembangkan industri batik Indonesia, khususnya Sumut. Juga upaya melestarikan ciri khas budaya kain batik asal Sumut. Karena peluang pasar untuk kain batik sangat besar, dari yang muda hingga tua menggunakan batik diberbagai acara,” katanya.
Batik merupakan karya seni tinggi yang diekspresikan pada desain motif kain dan wastra lainnya. Bahkan, kini industri batik telah berkembang pesat dan telah membantu memberikan kontribusi nilai ekspor non migas.
“Kita mengakui batik Jawa pasti lebih unggul, namun pembatik Sumut harus termotivasi dan berkarya agar batik kita memiliki daya saing di tingkat nasional dan internasional,” katanya.
Nawal juga menyampaikan apresiasi kepada pimpinan Langgam Batik & Sauvenir yang bersedia menyediakan tempat dan fasilitas sarana untuk pelatihan membatik. Diharapkan, para peserta yang terbaik bisa berkesempatan magang hingga mahir membatik, serta memiliki sertifikasi keahlian membatik.
“Kepada peserta agar benar-benar serius dan menggunakan waktu yang relatif singkat ini, jangan sia-siakan, tularkan ke daerah masing-masing, serta ciptakan hasil produk yang inovatif,” harapnya.
Sementara Sekretaris Dekransda Sumut Hasnah Lely Siregar dalam laporannya menyampaikan, kegiatan pelatihan yang berlangsung hingga 7 Juli tersebut diikuti 15 peserta dari lima kabupaten/kota se-Sumut, yakni Kabupaten Serdangbedagai, Deliserdang, Langkat, Kota Tebingtinggi dan Binjai.
“Kami berharap pelatihan ini memberikan motivasi bagi pengrajin batik untuk berinovasi dan hasil produksinya berkualitas terutama teknis pewarnaan,” katanya.
Selaku instruktur pelatihan, pemilik Langgam Batik & Souvenir Rafika Johani mengatakan akan memberikan pelatihan motif kain batik etnik Sumut, khususnya etnik Melayu. “Kami melihat peserta yang hadir berasal dari wilayah pesisir, jadi kita arahkan kain batik motif etnik Melayu berupa motif pucuk rebung, semut beriring, bunga bogan, bunga kalabukit, dan bunga tetoli. Selain itu juga paduan kain batik motif Karo dan Simalungun. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini akan banyak bermunculan regenerasi pembatik serta kelompok-kelompok batik asal Sumut,” jelasnya.
Salah satu peserta membatik Nova Okta Viona Nasution, asal Galang, Kabupaten Deliserdang mengucapkan terima kasih atas diselenggarakannya pelatihan membatik ini dan berharap pelatihan ini bisa berlanjut untuk menambah wawasan berinovasi membatik bagi pemula.*di#