Diduga Lancar Setoran ke APH, Mafia BBM Subsidi di Bilah Hilir Tetap Eksis 

Inimedan.com-Labuhanbatu    M  eski pun sudah beberapa kali diekspos oleh awak media, aksi para mafia BBM subsidi Solar dan Pertalite tetap melenggang eksis di Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu – Sumatera Utara.

Hal itu disinyalir lancarnya setoran dari para mafia minyak ke aparat penegak hukum. Sehingga meski pun berkali – kali diberitakan oleh media, tidak direspon oleh aparat penegak hukum. Baik itu pihak Polsek mau pun dari unit Ekonomi Polres Labuhanbatu.

“Tidak akan melenggang bebas semua  permainan ilegal kalau tidak ada restu dari pihak yang berwenang. Kalau berita tidak direspon oleh aparat penegak hukum, maka lakukan action dari suara rumput. Sudah rusak penegakkan hukum di negeri ini,”kata Kabid Tim Investigasi Penyelamatan Asset Negara Republik Indonesia ( TIPAN – RI) Kabupaten Labuhanbatu Darmanto saat diminta tanggapannya oleh awak media ini, Selasa,(19/08/2025).

Katanya lagi, dia juga sudah memantau penyalahgunaan BBM subsidi dari SPBU Negeri Lama yang nyaris 100 persen dikuasai oleh mafia BBM subsidi.

“Masyarakat sulit mendapatkan BBM subsidi dari SPBU Negeri Lama, akhirnya masyarakat kecil seperti tukang becak harus membeli BBM subsidi dari penjual eceran di kedai – kedai kecil. Kedai – kedai kecil itu juga beli BBM subsidi seperti pertalite dari para penyuling BBM subsidi, “ujar Darmanto.

Ditegaskannya lagi, BBM subsidi seperti Solar dijual oleh para mafia minyak kepada para along – along, kemudian BBM subsidi tersebut dijual ke perusahaan perkebunan dan ke Panipahan, Kabupaten Pasir Limau Kapas,- Riau.

“Harga jual solar dari along – along ke penampung di perusahaan dan ke Panipahan mencapai Rp9000 – 10.000 perliter. Mereka ambil dari para mafia Rp 8000 – 8500 perliter,”terang Darmanto.

Dikesempatan itu, Darmanto mengatakan akan membuat laporan kepada Ketua TIPAN – RI Kabupaten Labuhanbatu. Langkah lanjutnya akan menyurati Pertamina, Meneg BUMN, Kapolres dan Kapolda.

“Kita bekerja sama, kaki akan menyurati pihak terkait, sedangkan masyarakat silahkan melakukan aksi massa. Meminta keadilan di negeri ini tidak bisa lagi cukup dengan kata memohon, tetapi aksi massa baru direspon. Lakukan kami siap membantu,”ungkap Darmanto.

Terpisah,  warga Negeri Lama mengaku bernama Sarif dan berprofesi sebagai tukang becak mengeluhkan sulit mendapat BBM subsidi dari SPBU Negeri Lama.

“Bagaimana kami mau dapat pertalite dari SPBU bang, habis kena sikat para mafia minyak di lokasi itu. Lihat abanglah, penyulingan pertalite pakai mobil pribadi hingga sepeda motor yang tangkinya sudah dimodifikasi. Penyulingan BBM Solar sudah ratusan colt diesel yang dipakai para mafia penyuling BBM subsidi,”sebut Sarif.

Sarif mengaku sudah tahu persoalan mafia BBM subsidi itu diberitakan oleh media, tetapi mirisnya, lanjutnya, para mafia BBM subsidi itu mengaku tidak takut diberitakan dan dianggap berita seperti itu hanya bunyi burung wallet.

“Pernah saya dengar pembicaraan mereka ( mafia BBM subsidi) di sebuah warung kopi bang. Saat itu salah seorang dari mereka membahas soal berita BBM subsidi, tetapi dijawab rekannya biarkan saja tak usah takut, itu berita itu sama dengan celoteh burung wallet, tak akan direspon oleh APH,”ucap Sarif menirukan ucapan mafia BBM subsidi.

Ditanya, apakah siap dirinya jika dilakukan aksi massa demo ke kantor aparat penegak hukum, Sarif dengan tegas mengatakan siap dan memastikan semua rekan seprofesinya akan mendukung aksi tersebut.

“Kalau itu yang abang bilang, saya mewakili kawan – kawan mengatakan dengan tegas siap bang. Kami dah lama ingin melakukan aksi itu bang. Kami berharap abang dari jurnalis juga punya kelompok aktivis bantu kami, agar kami merasakan nikmatnya ada SPBU di tempat kami ini,”tuturnya.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Choky Meliala SIK, SH, MH, dikonfirmasi tanggapannya oleh awak media ini via WhatsApp Messenger App,tentang  penyalahgunaan BBM subsidi dan mafia BBM subsidi melenggang bebas di Bilah Hilir, hingga berita ini dikirimkan ke redaksi Kapolres Labuhanbatu belum berkenan memberikan balasan meski pun sudah contreng 2.*Joko W#

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *