Inimedan.com-Langkat.
Pemkab Langkat melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Langkat kembali menggelar kegiatan Pemilihan dan Pembinaan Pemuda Pelopor. Untuk tahun ini, kegiatan itu dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Langkat Nomor : 427- 017K/Dispora-Lkt/2020 tanggal 24 Februari 2020 tentang Panita Pembinaan Pemuda Pelopor Keamanan Lingkungan Tahun 2020.
Kadispora Langkat, dra. Hj. Manna Wasalwa didampingi Kabid Kepemudaan, Khairul Amri, SAg kepada Ini Medan.Com melalui telepon selularnya, Sabtu (4/4) menegaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan itu adalah untuk : 1). Menggelorakan semangat kepeloporan di kalangan pemuda; 2). Menemukenali pemuda yang memiliki potensi kepeloporan; 3). Mewujudkan pemuda yang berkemampuan merintis jalan, melakukan terobosan, menjawab tantangan dan memberikan jalan keluar atas berbagai masalah; 4). Memberikan penghargaan kepada para pemuda yang dinilai telah memenuhi persyaratan dan kriteria sebagai Pemuda Pelopor.
Lalu, terkait dengan waktu dan tempat kegiatan, untuk seleksi awal dilaksanakan pada pada bulan Maret di 3 wilayah, yaitu untuk wilayah Langkat Hilir di kantor Camat Stabat, untuk wilayah Teluk Aru di kantor Camat Sei. Lepan dan untuk wilayah Langkat Hulu di Kantor Camat Kuala, sedangkan untuk seleksi di Tingkat Kabupaten dilaksanakan di Aula Gedung PKK Stabat, dimana sistem seleksinya ditangani oleh Tim dari anggota Dispora dan Tim dari Purna Pemuda Pelopor.
Adapun bidang kepeloporan yang diuji adalah bidang pendidikan, agama, sosial dan budaya, bidang pengelolaan SDM, bidang lingkungan hidup dan pariwisata serta bidang pangan dan bidang inovasi teknologi. Setelah itu dilakukan pengamatan langsung (observasi), sehingga terpilihlah 5 orang terbaik dari masing- masing bidang.
Lalu, hasil seleksi ini, khususnya untuk juara 1 (satu).tingkat Kabupaten akan ditunjuk untuk mewakili Langkat dalam seleksi selanjutnya di tingkat Provinsi. Kepeloporan itu merupakan akumulasi dari semangat, sikap dan jiwa kesukarelawanan yang dilandasi oleh kesadaran diri atas tanggung jawab sosial untuk menciptakan sesuatu dan /atau mengubah gagasan menjadi suatu karya nyata yang dilaksanakan secara konsisten, gigih dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta diakui pemerintah.
“ Lebih dari itu, sosialisasi dan pelaksanaannya dilakukan secara terbuka melalui instansi pemerintah, media massa, organisasi kepemudaan dan Lembaga Swadaya Masyarakat,” ujar Manna Wasaalwa. (BD)
