inimedan. com_Taput.
Untuk ke sekian kalinya, mahasiswa yang tergabung dalam DPC GMNI Tapanuli Utara, menggeruduk gedung/kantor DPRD Taput di Jalan Sisingamangaraja, Tarutung, Jumat siang ( 3/6). Aksi merupakan tindak lanjut aksi sebelumnya mempertanyakan sudah bagaimana realisasi tuntutan/aspirasi sebelumnya yang sudah disampaikan.
Aksi damai itu menghadapi penjagaan dari aparat kepolisian dan Satpol PP mengantisipasi hal yang tak diinginkan. Tampak Kakansatpol PP Rudy Sitorus berupaya meredam suasana dan memberi penjelasan kepada para mahasiswa bahwa para anggota dewan saat itu sedang kunjungan kerja ke kecamatan. Para aktifis mahasiswa melakukan orasinya di depan gedung dewan, setelah sebelumnya gagal diperbolehkan memasuki gedung/ kantor DPRD. Hal itu membuat peserta demo uring-uringan, menyesalkan mereka dilarang masuk ke area gedung.
” Ini rumah rakyat, bukan rumah mereka, kenapa kami dilarang masuk, ” teriak juru orasi mahasiswa lewat pengeras suara toa. Salah satu tuntutan kedatangan mereka ke kantor wakil rakyat mempertanyakan masalah pupuk bersubsidi yang kini memberatkan para petani. Mereka juga menuliskan 9 poin tuntutan dalam sehelai kertas yang dipampangkan di pagar depan gedung dewan.
Mereka antara lain menulis, Ketua DPRD tidak konsisten dengan pernyataannya, rakyat butuh transparansi realisasi bukan halusinasi, pemangku jabatan hanya saling lempar tanggung jawab. Beberapa spanduk juga dibentangkan di pagar, dengan maksud agar bisa dibaca masyarakat.
Aksi damai itu tak berlangsung lama, lebih kurang satu jam para mahasiswa meninggalkan lokasi dengan tertib. *le#
