Jadi Target Teroris, Polisi Harus Tetap Tegar

Stabat,Inimedan.com.
Aksi teror yang terjadi di Mapolda Sumut yang menewaskan Satu orang petugas dan aksi teror di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan yang menyebabkan 2 orang anggota BRIMOB terluka karena ditusuk seusai melaksanakan shalat Ashar, baru- baru ini memang mengejutkan kita. Namun, Polisi harus tetap tegar, karena sekarang Polisi menjadi target utama para teroris.
Hal itu ditegaskan Ketua KBPP Polri (Keluarga Besar Putra- Putri Polri) Resort Langkat, M. Jend Edward Hutabarat kepada andalas, di Stabat, Minggu (2/7). Aksi teror hanyalah tantangan dan Polisi harus tetap kuat mernghadapi tamtangan seperti itu.
“ Ya, apalgi kami (KBPP Polri- red) bersama masyarakat akan tetap mendukung Polri. Jadi, mustahil Polri kalah dengan teroris. Polisi harus tetap tegar,” tegasnya.
Cerita Dua Sahabat
Lebih lanjut, M. Jend pun menyampaikan pandangan 2 tokoh Islam, M. Quraish Shihab dan A. Mustafa Bisri (Gus Mus), yang patut untuk direnungkan di tengah- tengah maraknya aksi teror dan pertikaian antar kelompok di tanah air.
“ Ya, Indonesia yang majemuk dan beraneka ragam mulai kacau, karena diadu domba,” ujarnya.
Pandangan ke-2 tokoh Islam itu tayang di Metro TV, Minggu, (2/7) dalam acara Cuplikan Mata Nazwa dalam episode Cerita Dua Sahabat. M. Quraish Shihab sebagai Pendiri Pusat Study Al Qur’an mengatakan, agama itu luas, tidak sempit. Jadi, bisa menampung berbagai macam perbedaan.
Sementara itu, dunia ini dipenuhi dengan berbagai macam perbedaan. Yah, perbedaan bangsa, suku, adat istiadat, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta perbedaan pilihan hidup dan pandangan politik.
Kalau kita sadar, manusia diciptakan dari tanah. Hendaknya kita rendah diri dan tidak sombong.
“ Apa yang dikatakan Quraish Shihab itu memang benar. Jadi, sebenarnya perbedaan itu memang tidak perlu dipersoalkan. Karena itu, jangan sampai kita bertikai hanya karena perbedaan itu,” ujar M. Jend.
Sedangkan Gus Mus, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, mengatakan bahwa saat ini kita memang mudah dihasut dan diadu domba, karena adanya perbedaan- perbedaan itu. Karena itu, diperlukan ilmu dan pendidikan yang baik dan benar.
Gus Mus pun menambahkan, Ilmu dan Pendidikan itu penting, sebab pada dasarnya ilmu dan pendidikan itu bukan sekedar untuk mencetak orang- orang (generasi penerus) yang pintar, tapi juga untuk mencetak orang- orang yang ramah, santun dan berakhlakul karimah.
“ Apa yang dikatakan Gus Mus itu pun benar. Itulah kata- kata orang yang bijak dan berilmu. Karena itu, sudah sepantasnya kita renungkan dan hayati dalam kehidupan sehar- hari, sebab pada dasarnya kita memang diciptakan Allah SWT bermacam ragam, bukan untuk saling membunuh dan menyombongkan diri, serta menganggap dirinya yang paling benar, tapi agar saling mengisi dan hormat- menghormati. Itulah kebesaran Tuhan. Karena itu, kita harus hidup dengan rukun dan damai dengan saling menghargai, hormat- menghormati dan tolong menolong,” ujar M. Jend pula sambil tersenyum. (Boas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *