Jalan Penghubung Pasar Sakti-Berohol Tebing Retak-retak

Tebing Tinggi, Inimedan.com
Akibat pekerjaan pembuatan jalan Hotmix akses jembatan penghubung antara Pasar Sakti menuju Berohol Tebing Tinggi dinilai tidak berkualitas dan asal jadi, yang diduga kuat melanggar bestek, akhirnya kondisi jalan Hotmix yang diperkirakan baru sebulan selesai itu retak dan amrol. Padahal akses jalan bagi jembatan penghubung tersebut sama sekali hingga kini belum dapat digunakan dan belum dilalui kenderaan bermotor ,namun sudah keburu retak dan amrol, demikian dilokasi proyek , hal itu dikatakan Ganefo Tan selaku aktivis pemerhati warga kota (Pewarta) Tebing Tinggi. Selasa (7/3).

Ganefo menjelaskan . Proyek pembuatan jalan hotmix baru penghubung jembatan yang telah usai dikerjakan sebagai jalan alternatif transportasi umum yang dapat menghubungkan akses jalan antara kelurahan Bandar Sakti dan kelurahan Brohol Kota Tebing Tinggi itu seyogianya sudah selesai di akhir tahun 2015 lalu.
Namun karena belum adanya koordinasi dan kesepakatan dengan warga setempat atas pelepasan ganti rugi lahan untuk keperluan proyek tersebut, jembatan sepanjang 72 meter yang dibangun menggunakan dana Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Sumetera Utara sebesar Rp 21 miliartersebut sempat terbengkalai hingga tahun 2017 karena belum ada kesepakatan dari warga pemilik tanah.

Setelah adanya kesepakatan plus adanya penambahan dana talang yang diserap dari P- APBD 2015 Tebing Tinggi sekitar Rp 7,5 miliar untuk pembayaran ganti rugi tanah milik warga sekaligus juga untuk pembiayaan alokasi proyek pembuatan jalan baru terhadap akses jembatan penghubung itu .Ternyata proyek pembuatan jalan yang baru dikerjakan berlokasi dikelurahan Pasar Sakti itu kondisinya sudah retak dan amrol bin amburadul, ujar Ganefo menyesalkan seraya menyebutkan “belum lagi digunakan kondisi jalan sudah rusak, bagaimana nanti kalau jalan itu sudah dilalui armada transportasi bermuatan berat pasti jalan itu akan amblas tenggelam.

Senada ketua LSM Tim Investigasi Masyarakat Anti Korupsi (Timakor) Tebing Tinggi. Ruben Sembiring mengatakan, retak dan amrolnya jalan baru untuk penghubung jembatan itu , dikarenakan sipelaksana kurang profesional terlalu cepat dikerjakan dan dipaksakan ,padahal kondisi tanah yang ditimbun untuk pembuatan jalan itu sipatnya masih labil, belum ada batas waktu pengerasan sudah keburu diaspal hotmix, sehingga mengakibatkan kondisi proyek jalan menjadi retak ,amrol dan longsor, ujar Ruben seraya meminta aparat hukum terkait untuk dapat menindaklanjuti kasus tersebut, demikian pula pihak rekanan CV Gunung Mega Jaya berkantor di Medan,yang mengerjakan proyek jembatan senilai Rp 21 miliar APBD Tk I Provsu harus dapat bertanggungjawab terhadap proyek jembatan sepanjang 72 meter yang belum berpungsi hingga kini.

Menanggapi hal itu Plt Kadis Pekerjaan Umum (PU) Ir A Bakhri Siregar melalui Gernato Sirait ST diruang kerjanya kepada Inimedan.com mengatakan, pihaknya sudah mengetahui adanya kerusakkan jalan dilokasi jembatan itu, bahkan kata Sirait ,”mungkin akibat goncangan gempa baru lalu, namun pihak rekanan dari Medan yang mengerjakan proyek itu “sudah kita beritahukan agar secepatnya diperbaiki, sebab dana proyek pembuatan jalan tersebut baru 40 % kita bayar, selebihnya 60 % lagi belum dibayar, terang Sirait tanpa menyebutkan nama rekanan dan pagu nilai proyek. [im-tt/01]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *