
Inimedan.com-Medan | Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Sumut), Alexander Sinulingga, menepis keras anggapan bahwa Program Bersekolah Gratis (PUBG) dan Kurikulum Marsipature Hutanabe hanyalah gimmick politik yang dibuat untuk kepentingan pencitraan.
Ia menegaskan kedua program tersebut memiliki landasan akademik dan perencanaan yang matang. Demikian ditegaskan Alexnader dalam temu pers di Kantor Gubernur Jalan Diponegoro, Jumat (14/11/2025).
“Ini bukan gimmick politik. Ini adalah program unggulan Gubernur Sumut yang disesuaikan dengan Asta Cita Presiden dan visi-misi gubernur,” kata Alexander menanggapi tudingan sejumlah pihak yang menganggap program tersebut sekadar strategi politik.
Menurutnya, setiap program pendidikan yang diluncurkan Pemprov Sumut, termasuk PUBG dan kurikulum baru, dibuat melalui kajian akademik yang panjang. Tidak ada program yang disusun tanpa analisis kebutuhan, dasar hukum, dan tujuan yang jelas. “Semua program ini benar-benar dibuat berdasarkan kajian naskah akademik,” tegasnya.
Alexander menjelaskan bahwa PUBG dirancang untuk menghapus seluruh beban biaya pendidikan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Program ini dijalankan bukan untuk kepentingan citra pemerintah, tetapi untuk membuka akses seluas-luasnya bagi anak-anak Sumut agar bisa sekolah tanpa hambatan ekonomi.
Sementara itu, Kurikulum Marsipature Hutanabe disusun untuk memperkuat karakter siswa melalui integrasi budaya lokal. Alexander menilai bahwa upaya memperkaya kurikulum dengan kearifan lokal tidak bisa dinilai sebagai langkah politis, melainkan sebagai investasi jangka panjang di bidang pendidikan.
Ia juga menegaskan bahwa efektivitas kedua program ini dapat diukur secara objektif melalui indikator pendidikan, bukan persepsi politik.
“Kalau dilihat dari sisi substansi, ini program yang memperbaiki kualitas pendidikan, bukan sekadar simbol,” ujarnya.
Alexander menilai wajar jika ada kritik dari masyarakat, namun ia mengajak publik menilai hasilnya secara rasional. Menurutnya, ketika program ini berjalan, barulah manfaatnya bisa dirasakan secara nyata.
“Yang pasti, kami bisa pastikan sekali lagi: ini bukan gimmick politik. Ini program pemerintah yang disiapkan dengan serius dan berbasis kajian,” tutup Alexander. *di#

