Lanal TBA Bantah Tembakkan Senjata Redakan Pertikaian

Inimedan.com-Tanjung Balai.
Personil TNI AL  Tanjung Balai-Asahan, dalam kegiatan patroli laut, berhasil membantu tugas kepolisian meredakan dua kelompok warga  terlibat bertikai, di kawasan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) di Dusun Sei Dua, Desa Air Hitam, Kecamatan Tanjung Leidong, Kabupaten Labuhan Batu Utara.
Setelah menerima informasi, personil TNI AL Tanjung Balai-Asahan, Bintara Pembina Potensi Maritim langsung meluncur ke lokasi bentrokan yang kebetulan jaraknya cukup dekat dan berhasil melerai perkelahian.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tanjung Balai-Asahan, (Danlanal TBA) Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory  Senin (15/2)  kepada wartawan menjelaskan, kehadiran anggotanya di sana murni untuk membantu tugas kepolisian dalam hal menjamin keamanan dan kondusifitas di tengah-tengah masyarakat.
Robinson Hendrik Etwiory, mengatakan, kedua kelompok yang bertikai di lahan HTR ini adalah Kelompok Tani Mandiri dengan para pekerja di salah satu perusahaan yang ada di sana. Kedua kelompok tersebut memperebutkan lahan HTR yang sebelumnya sudah dimenangkan oleh perusahaan di tingkat Pengadilan Negeri Rantauprapat, Kata Robinson Hendrik Etwiory.
Saat ini status lahan tersebut masih berproses di pengadilan karena Kelompok Tani Mandiri mengajukan upaya banding ke pengadilan yang lebih tinggi, ujarnya.
Saya perintahkan anggota untuk membawa senjata api ke lapangan untuk melindungi diri, bilamana ada warga membawa senjata tajam dan melakukan tindakan anarkis, karena didapat informasi, ada masyarakat yang membawa senjata tajam.
Dengan melakukan tindakan persuasif, bukan represif, dan dibantu oleh warga disana, situasi berakhir dengan kondusif, serta anggota kita tidak ada melakukan tembakan, jelasnya.
Anggota kita hadir di sana untuk melerai pertikaian, dan murni menolong warga,  tidak ada keberpihakan, serta untuk menjaga keamanan wilayah kami, bahkan sampai anggota harus melompat ke selokan sawit, tegas Danlanal.
Terkait keberadaan plang Primkopal di lahan tersebut, Danlanal memaparkan Primer Koperasi TNI AL itu sudah lama melakukan kerjasama dengan perusahaan untuk menyuplai bahan logistik dan sembako kepada pekerjanya.
Primkopal itu tidak ada hubungannya dengan sengketa lahan, hanya sebagai mitra kerja dari Primkopal, bukan membekingi pengusaha sawit, sebut Robinson Hendrik Etwiory.
Sebelumnya, salah satu akun FB milik M W, menuding oknum TNI AL Tanjung Balai Asahan, membawa senjata api Laras panjang datang ke lokasi HTR dan meletuskan senjata api sebanyak 3 kali, diakhiri dengan memasang plank Primkopal dilokasi(SB).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *