Inimedan.com-Tanjung Balai

Untuk melestarikan terumbu karang yang sudah mulai rusak, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Asahan menggandeng Universitas Negeri Medan (Unimed), menggelar kegiatan transplantasi terumbu karang di Pulau Salah Namo, Kabupaten Batu Bara.
Dalam pelaksanaannya, bibit terumbu karang diikat oleh mahasiswa Unimed dengan metode MARRS rangka Laba-laba, dimasukkan ke dasar laut, dengan bantuan penyelam dari personel TNI AL yang dipimpin oleh dipimpin oleh Lettu Laut (T) Rochman Sunarso.
Kepada awak media, Selasa (22/6), Danlanal TBA Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory, mengatakan, terumbu karang di sekitar perairan Pulau Salah Namo, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara sudah banyak yang rusak dan tidak terawat. Oleh sebab itu, kegiatan transplantasi terumbu karang ini dilakukan untuk mengembalikan kelestarian terumbu karang sebagai tempat hidup biota laut di perairan Pulau Salah Namo, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara,kata, Danlanal TBA Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory.
Dikatakan Danlanal TBA Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory, kegiatan transplantasi terumbu karang ini tidak hanya melibatkan personel prajurit TNI AL, tetapi juga melibatkan sejumlah mahasiswa dari Universitas Negeri Medan, yang bertujuan untuk mengajarkan generasi muda untuk mencintai laut dan menjaga terumbu karang yang menjadi tempat hidup ikan dan binatang laut lainnya.
Danlanal, menambahkan, TNI AL memang sudah mempunyai agenda tahunan untuk melakukan transplantasi terumbu karang. Kegiatan itu diharapkan akan terus berkesinambungan. “Kegiatan ini sifatnya berkesinambungan tidak cuma berhenti pada transplantasi terumbu karang saja, tapi juga pengecekan dan pemeliharaannya akan diperhatikan,” ucapnya.
Sementara Lettu Rochman dalam kegiatan tersebut, berharap mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang dipelajari di kampus tentang transplantasi terumbu karang dengan terjun langsung kelapangan, ini tahap restorasi dan rehabilitasi, kata Lettu Rochman.
Semoga transplantasi ini dapat memperkaya metode rehabilitasi terumbu karang di Indonesia, karena materialnya ramah lingkungan dengan proses mudah, Pungkas Lettu Rochman(SB).