Inimedan.com-Tapteng | Bencana Banjir Bandang dan Longsor yang menerjang Kabupaten Tapanuli Tengan (Tapteng) Sumut, menelan korban 10 Orang meninggal dunia, 6 Hilang, 2.393 KK Terdampak dengan “Rincian di Kecamatan Pandan 150 KK, Kecamatan Sarudik 338 KK, Kecamatan Barus 65 KK, Kecamatan Kolang 1.261 KK, Kecamatan Tukka 10 KK, Kecamatan Lumut 78 KK,” ujar Sri Wahyuni, Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan BPBD Sumut, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/11/2025) malam.
Bencana tanah longsor dan banjir bandang menerjang Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, sejak 23 sampai 25 November 2025. Akibat bencana tersebut, 10 orang meninggal dunia dan 2.393 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan BPBD Sumut, Sri Wahyuni, menambahkan, bencana diawali banjir pada Minggu (23/11/2025) sekitar pukul 18.00 WIB. Banjir berlangsung hingga dua hari ke depan. Adapun cuaca yang berlangsung ialah intensitas hujan tinggi sejak Senin (17/11/2025).
Karena hal ini, rumah 1.952 KK terendam banjir. Banjir Bandang dan Longsor di Tapanuli Tengah, Empat Orang Tewas dan Jalan Nasional Putus
Banjir dan Longsor Terjang Sumut: 10 Orang Tewas, 6 Hilang, 2.393 KK Terdampak “Rinciannya di Kecamatan Pandan 150 KK, Kecamatan Sarudik 338 KK, Kecamatan Barus 65 KK, Kecamatan Kolang 1.261 KK, Kecamatan Tukka 10 KK, Kecamatan Lumut 78 KK,” ujar Sri Wahyuni dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/11/2025) malam.
Namun, untuk jumlah warga yang mengungsi, BPBD masih mendatanya. “Saat ini, banjir di beberapa wilayah cakupan lokasi terdampak masih dalam penanganan oleh pemerintah setempat,” katanya.
Sementara itu, lokasi longsor terjadi di Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis. Akibatnya, empat orang dilaporkan tewas. Identitasnya adalah Dewi Hutabarat (33), Trio Arta Rouli (7), Vania Aurora (4), dan Ilona Lumbantobing.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, memberikan tanggapan mengenai insiden tanah longsor dan banjir yang melanda wilayahnya. “Tadi juga Pak Bupati (Tapteng) menelepon langsung, mengabari dan dilaporkan Pak Bupati Tapteng, tadi ada empat orang korban jiwa. Saya bilang tolong dimonitor terus kondisinya, utamakan keselamatan masyarakatnya dulu,” ujar Bobby saat ditanya wartawan saat berada di Kabupaten Batubara.
Sebelumnya, musibah longsor dan banjir di Tapteng diketahui masyarakat luas melalui postingan Instagram Bupati Tapteng Masinton Pasaribu. Dia menyebut banjir dan longsor yang menerjang wilayah Tapanuli Tengah diakibatkan oleh cuaca ekstrem.
“Cuaca ekstrem di kawasan pantai barat Sumatera Utara, terutama di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah yang menghadap ke Samudera Hindia/Indonesia, beberapa hari ini mengakibatkan banjir, banjir bandang, dan tanah longsor di berbagai lokasi Tapanuli Tengah,” tulis Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu lewat akun Instagramnya @masinton, Selasa. *di/kps.com#



