Inimedan.com-Medan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Hasyim SE mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama di daerah itu untuk bersama-sama membangun Indonesia dengan semangat gotong royong. Sebab, negara ini, kata dia, dibentuk atas dasar kebersamaan bukan perseorangan atau kelompok tertentu.
Menurut Hasyim, semangat gotong-royong inilah yang mendasari tagline 73 tahun Indonesia merdeka, yakni ‘Kerja Kita, Prestasi Bangsa’ yang menunjukkan kerja masyarakat secara gotong royong itu menjadi prestasi bangsa ini. “Bung Karno, sang proklamator kita berpesan, bahwa NKRI bukanlah milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke,” ucap Hasyim, kepada wartawan, Kamis (16/8) menirukan pernyataan presiden pertama, Ir Soekarno usai sidang paripurna istimewa DPRD Kota Medan.
Oleh karena itu, kata dia, mari kita bergandengan tangan membangun negeri ini di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, tanpa memandang latar belakang. “Semua orang memiliki peran dalam pembangunan, hanya saja besar kecilnya peran itu bergantung pada profesi dan jabatan masing-masing,” ucapnya.
Terkait pelaksanaan pilpres yang akan berlangsung pada 2019, Hasyim meminta agar seluruh masyarakat tidak terkotak-kotak, terpecah-pecah hanya karena perbedaan sikap dan pilihan politik. “Itulah sebabnya, melalui HUT ke-73 Republik Indonesia ini, saya mengajak kita untuk terus merekatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa di bawah rumah besar Pancasila. Bangsa ini tidak akan bisa besar dan maju kalau kita bersikut, tidak kompak dan rapuh. Kita bisa bangkit menjadi hebat kalau bersatu padu,” imbuhnya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan yang kembali maju dalam pemilihan calon legislatif (Pileg) di Dapil I (Medan Area, Denai, Amplas dan Kota) ini menuturkan, sebagai generasi yang menikmati alam kemerdekaan, kita semua punya tanggungjawab untuk bekerja keras dan bekarya untuk mengisi kemerdekaan.
Dalam kesempatan itu, Hasyim menjelaskan, perayaan Agustus-an, hendaklah tidak dilakukan sekedar seremonial dengan menonjolkan berbagai perlombaan di masyarakat. Namun, lebih penting dari itu adalah merenungi dengan sungguh-sungguh akan arti kemerdekaan bangsa ini untuk selanjutnya mengisi kemerdekaan itu dengan sikap dan tindakan yang positif bagi bangsa ini secara keseluruhan. (Sugandhi S)