
Inimedan.com|Taput. | Ketua Yayasan Parade Guru Tapanuli Utara Martua Situmorang Senin (30/6) diterima Wakil Bupati Tapanuli Utara Dr Deni Parlindungan Lumbantoruan,M.Eng di kamar kerjanya.
Martua secara khusus menyampaikan berbagai masukan dan harapannya tentang tata kelola pendidikan di Tapanuli Utara,agar sektor pendidikan di daerah itu makin diberdayakan lebih optimal. Ternyata Wabub Deni Lumbantoruan sangat terbuka dan antusias menerima masukan yang disampaikan Situmorang,terkait peningkatan sektor pendidikan salah satu pilar utama dari visi misi JTP- DEN’S.
Martua Situmorang yang dikenal sebagai pemerhati pendidikan menyarankan,jika ada pengangkatan dan pemberhentian kepala sekolah hendaknya mempedomani Permendikdasmen nomor 7 tahun 2025.
Di dalam Permendikdasmen dimaksud, telah diatur mekanisme dan syarat yang harus dipenuhi seorang guru untuk mengikuti seleksi calon kepala sekolah.
Disebutkan,ada 10 persyaratan sebagai bakal calon kepala sekolah diantaranya memiliki pengalaman menejerial minimal 2 tahun di Satuan Pendidikan ( PKS), dan atau komunitas pendidikan.
Demikian juga pemberhentian kepala sekolah diatur dalam Permendikdasmen, seorang kepala sekolah diberhentikan jika melakukan pelanggaran disipilin yang berat,hasil penilaian kinerja tidak mencapai predikat paling rendah ” Baik “.
Berdasarkan data yang dimiliki Yayasan Parade Guru, di Tapanuli Utara terdapat SD Negeri 376 unit,SD Swasta 9 unit, guru 4.686 orang dan tendik 736 orang.Sementara SMP Negeri 72 unit dan SMP Swasta 8 unit.
Pada kesempatan perbincangan semi diskusi itu, Deni memaparkan pengalamannya ketika berkunjung ke sejumlah sekolah, dan disimpulkannya kalau kualitas guru,karakter guru dan kurangnya upaya guru untuk meningkatkan pengetahuan harus terus disemangati. ” Guru tak boleh lengah terutama dikaitkan dengan perkembangan jaman yang begitu cepat menawarkan berbagai inovasi ” ujar Deni.
Dia bersama Bupati Tapanuli Utara Dr Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat ,S.Si,M.Si komit untuk berupaya maksimal memajukan pendidikan mulai dari PAUD,SD dan SMP di daerah ini.
Dalam konteks itu, Program ” Saitapaias ” diupayakan menjadi budaya baru di setiap sekolah di Tapanuli Utara,sampah tidak boleh lagi dibuang sembarangan.
Pihak sekolah harus mampu memberikan pemahaman kepada lebih kurang 60.000 peserta didik untuk tidak membuang sampah sembarangan seperti bungkus jajan di sekitar sekolah dan jalan jalan menuju sekolah,ujar Denni. Kalau pun separuh dari 60.000 itu yang bisa merealisasikannya, itu sudah menggembirakan pada tahap awal. Nantinya keseluruhan diharapkan sudah konsisten menerapkannya.
Wabup Deni menyebut nantinya program bersih- bersih itu akan diperlombakan,untuk mendorong semangat para guru dan murid melaksanakannya. Kunjungan Martua ke Wabup disertai dua orang jurnalis, Leonardo Simanjuntak dan Jansen Simanjuntak. *leo#