Inimedan.com-Binjai
Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcatpil) adalah salah satu ujung tombak pelayanan kepada masyarakat. Namun, bagaimana jika kantor Dinas Dukcatpil ditutup atau para petugas yang ada di sana tidak mau bekerja melayani masyarakat ?
Jelas itu negatif dan satu langkah mundur yang tidak boleh terjadi. Namun, itulah yang terjadi, Selasa (1/12) di kantor Dinas Dukcatpil Binjai.
Kepala Dinas Dukcatpil Binjai, Tobertina, SH tiba-tiba saja menghentikan aktivitas kerja para anggotanya dan menghentikan pelayanan kepada masyarakat. Padahal, biasanya di hari libur seperti Sabtu dan Minggu pun mereka bekerja.
Akibatnya, banyak yang kecewa dan masyarakat pun langsung mempertanyakan hal tersebut kepada Tobertina. Bahkan, mendengar kabar tersebut, belasan wartawan pun langsung meluncur ke kantor dinas tersebut dan melakukan wawancara dengan Tobertina.
” Kami sudah bekerja keras melayani masyarakat setiap hari. Bahkan, hari libur pun kami kerja. Tidak percuma dong, karena itu kami pun mendapat penghargaan sebagai terbaik III Lomba Registrasi Penduduk tingkat Sumatera Utara. Namun anehnya, ‘uang kami’ ditahan, tidak dicairkan. Padahal itu dana DAK non fisik yang dikucurkan Pemerintah pusat melalui Dirjen Dukcatpil. Siapa yang menahannya? Tanya saja Walikota atau ajudannya, Alwi. Si Alwi itu katanya yang menahan agar dana itu tidak dicairkan. Nah, siapa kali rupanya si Alwi itu, kenapa bisa dia menahannya? Itulah yang kami bingungkan, bisa pula dia menahan uang negara agar tidak dicairkan, ” ujar Tobertina
dengan suara yang keras sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Dengan kecewa masyarakat pun pulang, apalagi staf Disdukcatpil pun segera memasang pengumuman agar bisa dibaca oleh siapa saja yang datang ke kantor tersebut. Yang jadi pertanyaan, sampai kapan kantor Disdukcatpil ditutup?
Tidak ada yang bisa memjawab. Tobertina pun tidak bisa memberikan garansi, kapan kantor itu akan dibuka kembali. (BD)
