PB MBN Langkat Sesalkan Gerbang Selamat Datang Hilangkan Ornamen Melayu

Inimedan.com- Langkat
     Pengurus Besar Majelis Belia Negeri (PB MBN) Langkat menyesalkan Gerbang Selamat Datang yang berada di simpang kantor Bupati Langkat, di Stabat yang telah diubah dengan menghilangkan ornamen kemelayuan sebagai tanda dan ciri khas daerah Kabupaten Langkat yang sudah sejak lama memakai simbol kemelayuan sebagai jati diri daerahnya.
Bupati Langkat, Terbit Rencana,PA
     ” Kami sangat kecewa ornamen kemelayuan di gerbang selamat datang yang ada di simpang kantor Bupati, Stabat dihilangkan, padahal sebelumnya sudah memakai ornamen kemelayuan,” ujar Agusma Hidayat selaku Wali Utama PB MBN Langkat kepada media, Rabu (06/01/2021)
     Lebih lanjut dia pun menegaskan, kalaupun mau diganti, harusnya ornamen ukiran resplang ataupun relief motif bergaya Melayunya jangan dilenyapkan begitu saja, sehingga tidak timbul anggapan ada upaya untuk mengaburkan atau menghilangkan jati diri kita di negeri bertuah ini. Seharusnya, warisan budaya daerah itu kan dilestarikan, bukan malah dikaburkan dan dihilangkan.
     “ Ya, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Kita juga harus ingat akan tunjuk ajar Melayu bahwa kalau pandai tidak beradat, lambat laun hidup kan sesat. Elok kayu bercabang lebat, Bila di kerat jatuh berdebab, Elok Melayu memegang adat, Sempurna adat bertanggung jawab,” ujarnya.
     Nah, menanggapi hal itu, Bupati Langkat Terbit Rencana, PA(Cana) langsung memerintahkan Sekda, dr.H.Indra  Salahuddin, M.Kes, MM untuk memanggil Kadis PU. Perintah itu langsung disampaikan Cana kepada Sekda, disaksikan para pengurus PWI Langkat di tengah acara audensi debgan para pengurus baru PWI Langkat, di rumah pribadinya, di Desa Raja Tengah, Kec. Kuala, Kamis (7/1).
     ” Ya, coba ditanya, apa memang harus begitu. Kalau memang boleh dan tidak melangggar aturan, coba dibuatkan lagi ornamen Melayunya.  Yah, betul itu, kita kan tinggal di tanah Melayu, jadi  janganlah hilangkan jati diri kita,” ujar Cana.
     Hal itu menunjukkan Cana sebagai pemimpin yang bijak. Jadi, tidak ada sedikitpun niat untuk melecehkan ataupun  menyinggung perasaan masyarakatnya, terutama masyarakat Melayu.(BD)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *