INIMEDAN – Stadion Anfield, kandang Liverpool pada Sabtu (26/12/2015) malam WIB, akan dipanaskan laga antara tuan rumah yang menjamu Leicester City.
Anfield memang akan menjadi salah satu arena yang memanggungkan laga seru di Boxing Day, satu tradisi di Liga Primer Inggris yang memainkan pertandingan di malam liburan Natal. Ini karena sang tuan rumah akan kedatangan tim kejutan yang tengah memimpin klasemen.
Seperti khalayak sepakbola mahfum, Liverpool memang sedang dalam laju kurang apik. Pada tiga laga terakhir pasukan Juergen Klopp itu melewatinya tanpa kemenangan, sehingga sekarang tertahan di peringkat kesembilan dengan 24 poin.
Berbanding terbalik dengan Leicester yang terus menang dalam tiga pertandingan terakhir. Serta lebih jauh The Foxes tak terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir di liga.
Pasukan Claudio Ranieri membukukan delapan kemenangan dan cuma dua kali mencatat hasil imbang. Mereka pun kokoh di puncak klasemen dengan 38 poin, unggul dua angka dari Arsenal yang ada di urutan kedua.
Tapi coba kita tinjau dulu soal tradisi The Reds di Boxing Day. Liverpool punya catatan bagus saat memainkan laga Boxing Day di kandang sendiri, mereka tidak pernah kalah saat memainkan laga pada periode Natal di Anfield. Walau Leicester pula salah satu tim yang pernah meraih hasil imbang di sana pada 1996.
Liverpool tentu ingin meneruskan catatan bagus tersebut. Dan yang utama mengincar tiga poin sehingga posisi mereka di peringkat kesembilan bisa naik sehingga tak makin jauh dari zona Eropa.
Liverpool menyadari ancaman yang akan mereka hadapi dari Jamie Vardy dkk. Karena itu, The Reds siap tampil habis-habisan demi meraup poin penuh.
“Mereka tidak akan hanya bertahan dan menunggu kesalahan. Mereka akan bermain dan menunjukkan bahwa mereka punya kualitas. Itulah mengapa mereka ada di posisi pertama,” ucap striker Liverpool, Christian Benteke.
Tapi Benteke menyatakan, ini adalah periode spesial karena bersamaan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru, serta banyak pertandingan krusial lainnya mendatang. “Ini adalah kesempatan bagi kami untuk memenangi beberapa pertandingan,” ujar Benteke di situs resmi klub.
Tapi,pasukan Juergen Klopp seperti tengah menghadapi fase buruk, mereka seperti kehilangan greget bermain dan tak mampu menciptakan gol. Benteke sendiri yang melontarkan optimisme tadi, justru tak sering ditunjuk jadi starter oleh Klopp.
Akankah di Boxing Day ini situasinya beda? Eks punggawa lini tengah Liverpool, Jan Molby, justru melihat Benteke akan memberi Liverpool seseorang untuk menjadi penyelesai peluang dan jalan untuk bermain.
Jadi, “Christian Benteke harus menjadi starter di lini depan Liverpool melawan Leicester City,” kata Molby di Liverpool Echo.
Klopp belum memberi sinyal akan mainnya Bentele dari menit awal. Namun dia telah mengonfirmasi ahwa Dejan Lovren akan bisa tampil di laga Boxing Day nanti.
Awal bulan ini, centre-back berusia 26 tahun itu memang mengalami cedera lutut. Namun cederanya tidak seburuk yang dikira karena sang pemain bisa tampil lawan Leicester. “Dejan Lovren kembali berlatih dan ia latihan dalam dua hari terakhir secara berturut-turut, jadi ia bisa tampil,” ujar Klopp.
Tapi Klopp masih kehilangan James Milner yang tidak bisa tampil karena ia tidak bisa pulih dari cedera betis.
Kita tunggu, mampukah Liverpool meneruskan tradisi bagus di Boxing Day dan menjaga rekor kemenangan atas Leicester. Liverpool telah memenangi empat laga dan tidak pernah kalah dalam enam pertemuan terakhir melawan Leicester di Premier League.
Tapi, itu memang bukan hal yang gampang sekarang ini. Leicester juga tengah memburu kemenangan untuk menjaga posisinya di puncak klasemen.
Dan kalau Liverpool punya catatan bagus di Boxing Day, Leicester dalam skala beda juga punya. The Foxes tak terkalahkan dalam sembilan laga Boxing Day terakhir sebelum kembali ke divisi teratas, walau mereka cuma menangi sekali dari 10 laga Boxing Day terakhir di divisi teratas sepakbola Inggris.
Apalagi Manajer Leicester, Claudio Ranieri, yakin betul timnya bisa melaju lebih jauh di musim ini. Menyoal ketahanan, Ranieri percaya timnya masih punya bensin untuk terus tancap gas dan melaju selama mungkin di papan atas klasemen.
“Saya sangat yakin, karena jika Leicester mampu menyelamatkan diri mereka dari degradasi dalam tempo dua bulan, itu artinya stamina mereka fantastis.”
“Kami harus terus bermain bagus dan bekerja keras. Kami tahu betul bahwa staminan kami sangat bagus dan selama stamina kami bagus, kami bisa bersaing dengan siapapun,” sambungnya. [MUL]