inimedan.com-Jakarta,

Hujan deras mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 10.25 WIB hingga pertengahan hari, Selasa, 18/1/2022 kemaren, nampaknya Sejumlah ruas jalan mulai tergenang . Seperti di ruas jalan Cengkareng, Jakarta Barat. Di wilayah ini genangan mulai terjadi dan anggota polisi melakukan pengaturan arus lalu lintas, bukan hanya di wilayah tersebut saja terjadi genangan air, namun menurut Sebelumnya pada Selasa malam, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Insaf mengatakan, titik banjir terpantau meluas di 47 RT dan delapan ruas jalan.
“Informasi genangan saat ini ada 47 RT atau 0,154 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta dan 8 ruas jalan tergenang,” kata Insaf saat dihubungi pers, Selasa, 18/1/2022 tadi malam.
Situasi inipun sontak mendapatkan respon dari warga Jakarta, dan bahkan mengundang polemik, pro-kontra tentang sejauhmana kinerja Pemprov DKI Jakarta dalam menanggulangi keadaan adanya genangan air disaat Jakarta di guyur hujan deras, padahal di satu sisi Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan antisipasi kondisi tersebut dengan membuat sumur resapan di berbagai ruas jalan raya maupun ruas jalan perkampungan, namun di sisi lain, realitasnya, warga Jakarta masih mengeluhkan adanya genangan air di beberapa ruas jalan yang mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas.
“Ya, kondisi ini sudah semestinya menjadi evaluasi dari Gubernur Anies Baswedan beserta jajarannya, apakah adanya sumur resapan yang di buat dengan biaya milyaran rupiah itu dapat mengantisipasi terjadinya banjir di Jakarta atau tidak, tapi nyatanya lihat saja masih ada genangan air di berbagai ruas jalan di Jakarta ini,”ucap Primus Wawo Pengamat Sosial saat di hubungi wartawan, Rabu, 19/1/2022 di Jakarta.
Menurut Primus, ketika hujan deras melanda Jakarta, yang diperkirakan terjadi pada bulan Januari 2022 s/d Februari 2022, apabila kondisi ini tidak segera diantisipasi dengan cepat dan tepat guna serta tepat sasaran, maka Banjir pun tidak terelakkan akan terjadi di Jakarta, dan ini juga akan mempengaruhi terhadap persiapan penyelenggaraan event Balapan Mobil Formula E berskala International yang akan di laksanakan di Ancol Jakarta Utara, pada tanggal 4 Juni 2022 mendatang, nah kalau banjir terjadi di Jakarta, maka pembangunan sarana prasarana tempat penyelenggaraan lomba balap mobil Formula E itu tidak akan pernah selesai, sehingga mendorong terjadinya kerugian uang warga Jakarta Milyaran rupiah yang digunakan untuk membangun tempat yang hanya dipergunakan sebagai sirkuit balapan mobil Formula E, yang sifatnya sementara dan ditonton oleh beberapa gelintir warga Jakarta.
“Di duga pekerjaan tersebut kurang manfaatnya bagi kemaslahatan warga Jakarta, karena itu sebaiknya kegiatan formula e dibatalkan dan dana untuk biayai giat tersebut dapat dipergunakan untuk pengerukan lumpur dan sampah sampah pada kali kali besar maupun kali kali kecil di lokasi perkampungan warga khususnya pada titik titik rawan banjir dan genangan air.”tukas Primus Wawo.
Karena itu, lanjut Primus, dirinya sangat berharap Kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar lebih realistis melihat persoalan didepan mata yang harus menjadi prioritas untuk dikerjakan, untuk itu program program yang kurang memberikan manfaat langsung kepada warga ibukota seperti kegiatan formula E, sudah saatnya di kaji ulang atau bahkan dibatalkan saja.
“Ya, sangat diharapkan agar Gubernur DKI Jakarta beserta jajaran di sisa masa jabatannya tinggal beberapa bulan lagi ini, untuk lebih focus bekerja memprioritaskan kepentingan warga Jakarta, melalui program yang dapat bermanfaat bagi warga Jakarta, yakni program antisipasi terjadinya banjir, oleh karena itu, Selamatkan warga Jakarta dari ancaman Banjir, maka sebaiknya penyelenggaraan event Balap mobil Formula E di tinjau ulang atau bahkan di batalkan saja.”pungkas Primus Wawo.(*Tri)