Inimedan.com-Medan.
Legenda sepakbola Medan si “Tendangan Pisang” Parlin Siagian telah tiada. Pelatih yang pernah mengantarkan Tim “Ayam Kinantan” PSMS Medan juara dua kali berturut-turut Kompetisi PSSI Perserikatan Musim tahun 198/1983 dan tahun 1985 itu, menghembuskan nafas terakhirnya Senin (16/11) siang sekira pukul 12.00 WIB di RS.Elisabeth Medan.
Legenda yang telah mengharumkan sepakbola Medan khususnya PSMS itu meninggal setelah sebelumnya mendapatkan perawatan di RS Elisabeth Medan. Informasi meninggalnya Parlin Siagian itu disampaikan Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja, kemarin.
Gelar “Tendangan Pisang” melekat kepada pemain yang mengawali kariernya di PS.Tirtanadi Medan itu, menyusul dalam penampilannya memperkuat PSMS Parlin acapkan kali membuat gol dengan tendangan melengkung yang tidak ubahnya seperti pisang. Tentangan pisang itu telah menjadi senjata ampuh bagi Parlin Siagian dalam menciptakan. Dengan tendangan pisang itu, bola yang ditendangan sulit diprediksi pihak lawan, terutama penjaga gawang kawan. Parlin acap kali menciptakan dari sisi kiri dan kanan pertahanan lawan.
Parlin Siagian ketika menjadi pelatih PSMS Medan pernah mengantarkan tim berjuluk “Ayam Kinantan” dua kali berturut-turut menjuarai Kompetisi PSSI Perserikatan, yakni pada musim Kompetisi tahun 1982/1983 serta Kompetisi tahun 1985.
Selain melatih PSMS, pemain yang dikenal dengan “Tendangan Pisangnya” itu, juga pernah menangani PSDS Deli Serdang dan PSPS Pekanbaru, Persiraja Banda Aceh, Tim PON Aceh, Parlin Siagian yang juga dikenal dengan panggilan “Chip” itu juga pernah menjadi assisten pelatih Tim Nasional Indonesia bersama almarhum Sarman Panggabean.
Bagi kesebelasan Seksi wartawan Olahraga (SIWO) PWI Sumatera Utara, Parlin Siagian yang mantan pegawai Kantor Pajak Medan juga punya andil besar, ketika kesebelasan Wartawan PWI Sumatera Utara berlaga di Pekan Olahraga Nasional (Porwanas) III tahun 1987 di Padang Sumatera Barat.
Kesebelasan SIWO PWI Sumut yang ditangani Parlin Siagian tampil sebagai juara Kedua cabang sepakbola, Kesebelasan SIWO PWI Sumut yang saat itu bermaterikan pemain antara lain Diah Nilakesuma, Ariadi,Simon Pramono,Edy Syahruddin, Suyono, Ngatiman, Elyas Sinik, Rizal Maha Putra, Awaluddin, M.Umar, Bambang Laksono, Khairuddin Wahid melaju ke final setelah disemifinal mengalahkan DKI Jakarta. SIWO PWI Sumut gagak menjadi juara karena kalah 1-2 di final dari kesebelasan tangguh Irian Jaya.
Parlin bergabung dengan PSMS Medan pada 1971 dan berstatus sebagai pemain muda dan bergabung dengan pemain habat sepert Wibisono, Zulkarnaen Pasaribu, Tumsila (‘Si Kepala Emas’), dan Yuswardi.
Gabung untuk karir perdananya bersama The Killer julukan lain PSMS, Parlin dan teman seangkatannya Nobon, Taufik Lubis dan Sarman Pangabean berhasil menjuarai Kompetisi Perserikatan Piala Presiden tahun 1971.
Pada tahun 1975 Parlin bersama kawan-kawannya kembali membawa PSMS Medan menjuarai Kompetisi Perserikatan setelah bermain imbang 1-1 dan menjadi juara bersama dengan tim Persija Jakarta, setelah laga diberhentikan setelah adanya bentrok antar kedua pemain. Dan Parlin menjadi penyumbang gol satu-satunya di final yang cukup dikenang kala itu
Parlin merupakan pria kelahiran Porsea, 7 November 1951. Parlin memperkuat PSMS sejak tahun 1972. Dia mempersembahkan dua gelar juara sebagai pemain yakni juara perserikatan tahun 1975. Dua kali gelar juara Marah Halim tahun 1972 dan 1973.
Parlin merupakan pria kelahiran Porsea, 7 November 1951. Parlin memperkuat PSMS sejak tahun 1972. Dia mempersembahkan dua gelar juara sebagai pemain yakni juara perserikatan tahun 1975. Dua kali gelar juara Marah Halim tahun 1972 dan 1973..(di/bay).