inimedan.com-Jakarta.

Bulan Nopember merupakan bulan yang bagi Pemuda Katholik sangat memiliki arti, yakni memperingati sebagai hari nasional yakni Hari Pahlawan, untuk mengenang jasa para kusuma bangsa yang telah berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan, kemudian selanjutnya, bulan bersejarah bagi Pemuda Katholik.
Sebab diperingati sebagai hari berdirinya organisasi ini 76 tahun silam, tepatnya 15 Nopember 1945, yang ditandai sebagai Lahirnya AMKRI (Angkatan Muda Katholik Republik Indonesia) kemudian berubah nama menjadi Pemuda Katholik, serta juga tidak lepas dari atmosfir perjuangan mempertahankan kemerdekaan kala itu.
Demikian disampaikan Bambang Wahyudi Pemerhati Kemasyarakatan yang juga mantan Cataker/Plt Ketua PC Pemuda Katholik Kota Solo (1989 – 1992), saat di hubungi awak media, Rabu, 10/11/2021 di Jakarta.
“Dalam konteks inilah saya ingin mengajak para pengurus, kader maupun anggota Pemuda Katolik, untuk merenungkan kembali hakekat kehadiran organisasi Pemuda Katholik dan spirit “nilai-nilai kepahlawanan” dari para pahlawan bangsa ini, adapun Nilai-nilai kepahlawanan yang mudah kita contoh dari para pahlawan, salah satunya adalah semangat “berubah” dan “berkorban”. Yakni semangat berubah sebagai bangsa “budak” menjadi bangsa “merdeka”, sebagai kaum “bodoh” menjadi kaum “terdidik”. “kata Bambang Wahyudi yang juga mantan DPP KNPI periode 1993-1996.
Serta, lanjut Bambang Wahyudi, semangat berkorban (jiwa sekalipun) untuk kepentingan masyarakat, yakni kemerdekaan yang menjadi dambaan masyarakat Indonesia di awal kemerdekaan., bahwa atmosfir kuantum “era perjuangan mempertahankan kemerdekaan” dapatlah ditafsirkan sebagai faktor pendorong lahirnya AMKRI/Pemuda Katholik yang dimanifestasikan dalam semboyan “pro bono publico” (demi kepentingan umum). Dengan demikian dapat dimaknai bahwa spirit nilai kepahlawanan (semangat berubah, berkorban, kebenaran, keberanian, kepemimpinan) memiliki kausa dengan corps d’esprit “pro bono publico”.
“Hanya saja untuk me-riill konkrit”-kan contoh nilai kepahlawan maupun semangat “pro bono publico” dalam kehidupan kebangsaan dari anak bangsa ini (Indonesia) tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan, bahkan lebih tertantang, ketika munculnya fenomena belakangan ini, bangsa ini disibukkan dengan caci maki, hujat menghujat, terlebih di era “cuit digital” no borderless yang dipicu oleh peradaban teknologi.”tukas Bambang Wahyudi yang juga Deklarator Gerakan Keadilan dan Persatuan Bangsa (GKPB)
Ditambahkan oleh Bambang Wahyudi, bahwa nilai-nilai kepahlawanan yang seharusnya kita warisi seperti: menghargai jerih payah orang lain, mengapresiasi dedikasi orang lain, solidaritas dan toleransi yang embedded di dalam spirirt nilai kepahlawanan (semangat berubah, berkorban, kebenaran, keberanian, kepemimpinan); saat ini nampaknya tertelan oleh adanya berbagai sikap-sikap yang justru berbentuk negasi (seolah berlawanan) terhadap dinamika situasi yang berkembang di masyarakat, sehingga berimplikasi pada eksistensi Pemuda Katolik yang berada pada posisi gamang, galau, tak terarah dan bahkan larut dalam kesibukan egosentris serta melupakan tugas maupun tanggungjawabnya untuk mewujudkan visi, misi organisasi.
Sementara itu, Bambang Wahyudi juga menegaskan bahwa “Pahlawan ku Inspirasiku” sebagai tema hari Pahlawan tahun ini, sesungguhnya momentum tepat bagi Pemuda Katholik menjadi inspirator bagi komponen lainnya dari bangsa Indonesia yang multikultur ini, melalui karya-karya yang konkrit, Termasuk di dalamnya melakukan perubahan internal, merestorasi dirinya agar benar-benar menjadi wadah pengkaderan calon-calon pemimpin/pelopor di segala aspek kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
“Bukan menjadikan Pemuda Katolik sebagai kuda troya untuk kepentingan pribadi, kepentingan sesaat maupun kepentingan politik, tapi sebagai organisasi yang bermanfaat untuk kepentingan bangsa dan negara, saya sangat prihatin, kini Pemuda Katolik telah kehilangan figur-figur seperti misalnya“mas Wijanjono”, “mas Krisantono”, dan “mas Suryo Susilo”, namun demikian saya sangat berharap agar anda kalian anggota Pemuda Katolik generasi sekarang dapat meneladani dan kemudian berkemampuan menggantikan kiprah mereka di masa lalu, untuk membawa kiprah Pemuda Katolik yang berkemampuan menjawab tantangan jaman saat ini dan di masa mendatang, Selamat Hari Pahlawan ke 76, dan juga Selamat menyambut HUT ke 76 Pemuda Katholik. Pro Bono Publico”pungkas Bambang Wahyudi yang saat ini berkiprah sebagai Konsultan Manajemen (Governance, Risk, and Compliance).*tri#
Area lampiran
