Tanpa Berkibarnya Sang Merah Putih, Kemenangan Thomas Cup Tak Berwibawa

inimedan.com-Jakarta.
Kerinduan bangsa Indonesia untuk hadirnya Piala Thomas Cup di bumi Pertiwi, setelah menunggu selama 19 tahun, rupanya penantian itu terbayar oleh Kemenangan Indonesia atas China pada laga final Thomas Cup 2020 yang berlangsung di Ceres Arena, Minggu (17/10/2021).
Kkemaren, ini suatu prestasi menggembirakan dan bersejarah yang di torehkan para atlet bulutangkis terbaik Indonesia dari kalangan generasi milineal, namun sangat disayangkan prestasi tersebut ternodai oleh sanksi dari IBF, demikian disampaikan oleh Hendrajit pengamat olahraga kepada awak media, Senin, 18/10/2021 di Jakarta.
“Meski ada sanksi dari IBF, tidak mengibarkan bendera merah putih saat kita mereguk kemenangan spektakuler merebut kembali Thomas Cup, seharusnya para diplomat olahraga kita bermanuver sebisa mungkin terhadap badan bulutangkis internasional.”ungkap Hendrajit.
 Lagipula, imbuh Hendrajit, soal mengibarkan bendera merah-putih bukan hanya cuma simbolik, namun ini masalah kehormatan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan amat berarti bagi seluruh elemen bangsa di saat seperti sekarang kita butuh oase rasa kebanggaan nasional.
“Para diplomat olah raga kita harusnya peka dan empati pada suasana kebatinan bangsa seperti itu, dan semestinya tidak mudah tunduk begitu saja dengan keputusan IBF”tukas Hendrajit
Lebih lanjut, Hendrajit mengatakan, di masa lalu, sekitar tahun 1950an, saat itu terjadi Insiden Scheele, yakni peristiwa yang dipicu ketika tim thomas cup Indonesia melawan Malaysia, dengan gigih team Thomas Cup Indonesia berani melawan keputusan IBF bahkan dengan resiko yang cukup berat, karena akhirnya kita dinyatakan kalah WO dari Malaysia, sehingga piala Thomas melayang ke Kuala Lumpur.
“Masa iya di saat kita secara de fakto menang mutlak terhadap China, kok patuh begitu saja terhadap kebijakan skorsing IBF, ini sangat mengherankan dan memprihatinkan “ucap Hendrajit dengan nada heran.
Hendrajit juga mengingatkan agar masalah sanksi IBF untuk tidak mengibarkan sang Merah Putih dianggap remeh, dan seharusnya ditangani dengan serius, apapun konsekuensi nya harus di lawan karena ini demi harga diri bangsa dan Negara Indonesia.
 ” Nampaknya masa depan olah raga kita akan selalu diremehkan oleh bangsa lain akibat ditangani orang-orang yang bermental tidak nasionalis macam aparat-aparat Kemenpora atau KONI, bagi saya, tanpa Berkibarnya Sang Saka Merah Putih maka Kemenangan meraih Thomas Cup Tidak Berwibawa “pungkas Hendrajit.*tri#

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *