
inimedan. com- Taput.
Sektor pendidikan telah ditargetkan menjadi salah satu pilar utama,sesuai visi misi Nikson Nababan saat mulai menjabat Bupati Tapanuli Utara. Salah satu kebijakannya yang spektakuler adalah keseriusannya mengangkat ribuan tenaga guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( PPPK).
Hal itu disampaikan pemerhati pendidikan Martua Situmorang kepada wartawan mengapresiasi kebijakan yang dilakukan Nikson Nababan diakhir jabatannya dengan direkrutnya guru PPPK sebanyak 1.450 orang. Ini salah satu target terakhir dari 1.800 guru honorer yang mengabdi puluhan tahun di SDN dan SMPN di daerah ini.
Dari sekian banyak guru honor berdedikasi di Taput, sudah lulus seleksi sebanyak 1.450 orang dan yang belum masih diusulkan ke pemerintah pusat,ujar Martua Situmorang yang sangat konsisten memberikan perhatian kepada kepada guru honorer sejak tahun 1998.
Perhatian Nikson Nababan kepada guru khususnya guru honorer sejak menjabat Bupati Tapanuli Utara ,telah dibuktikan dengan memberikan gaji insentif kepada guru yang bertugas di desa tertinggal dan sangat tertinggal. Nikson bagi guru honorer dianggap seperti ” dewa penolong”, yang membuka jalan menempuh hidup lebih baik.

( Foto: Leonardo Ts)
Setelah guru guru honorer diangkat menjadi PPPK, para kepala sekolah merasa lega, sebab selama ini pihak sekolah harus menyisihkan 15% dari dana BOS membayar gaji sejumlah guru honorer. Kini, dana itu sudah bisa digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar lebih efektif.
Penantian puluhan tahun honorer menjadi ASN sudah terwujud dan mereka sangat bangga menyematkan papan nama si baju dinasnya,kata Martua Situmorang, yang juga mantan jurnalis pendiri media mingguan Bona Pasogit di Tarutung.
Terpisah, Kadis Pendidikan Taput Bottor Arifin Hutasoit SIP, MSP, menyebut perhatian khusus Nikson Nababan terhadap sektor pendidikan sudah nyata sejak awal. Penguatan pendidikan sangat elementer untuk mewujudkan SDM seperti tersemat dalam visi misi yang dicanangkan sejak awal. ” Kami mengapresiasi setiap ide dan saran beliau dengan bekerja keras mewujudkan peningkatan mutu termasuk kepeduliannya terhadap guru honorer”, ujar Bottor Hutasoit ketika ditemui kontrobutor media siber inimedan. com di kamar kerjanya.
Menurut dia, perekrutan honorer di Taput sejak 2019 hingga sekarang telah mencapai 3.000 orang, termasuk sebanyak 631 tenaga kesehatan yang telah menerima SK baru-baru ini. Khusus guru honorer, masih ada sekitar 400 orang lagi menunggu giliran untuk diangkat.
Martua Situmorang menyebut pengangkatan ribuan honorer menjadi PPPK merupakan tindakan super berani, mengingat penggajiannya dibebankan ke APBD Taput. Hal itu otomatis membutuhkan efisiensi pada sektor lain, demi harkat martabat ribuan honorer yang telah cukup lama mengabdikan diri di Tapanuli Utara. * leonardo#
** Kadis Pendidikan Taput Bottor Arifin Hutasoit SIP, MSP
( Foto: Leonardo Ts)