Aless Bidik Prestasi Di Ajang Porwil Kota Medan

Inimedan.com-Medan

Prestasi demi prestasi telah diraih pesilat asal Medan Timur ini. Bahkan prestasi gemilang pernah diraihnya sebagai juara 2 Olimpiade Olahraga Siswa  Nasional (O2SN) Tingkat Kota Medan. setelah itu, kini ia akan membidik medali atau gear juara pada ajang Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) kota Medan VI/2020.  Dia adalah Alessandra Savana Rossi merupakan salah satu atlit pencak silat andalan dari kontingen berjulukan “Cahaya Timur” untuk tampil terbaik di kategori tarung.
Bidikan prestasi dengan raihan emas yang menjadi target pesilat kelahiran 26 Mei 2005 ini rasanya sangat realistis. Pasalnya, pesilat dari perguruan Seni Pembela Diri Kencana Kwintang (SPDKK) sebelum turun diarena Porwil Kota Medan telah membukukan berbagai prestasi kejuaraan silat di kota Medan antara lain juara 2 Got Talent, juara 2 Got Talent di cemara asri di selenggarakan Indomaret, juara 1 Got Talent di Multatuli diselenggarakan Indomaret, juara 1 Deka Fest dan juara 1 Got Talent di Medan Johor diselenggarakan Indomaret.
“Prestasi yang telah diraih merupakan hasil kerja keras dan lahitan rutin. Selain itu juga dukungan kedua orang tua yang tanpa henti terus memotivasi dan dukungan agar mencapai prestasi sebanyak-banyaknya dalam arena pencak silat. Tentunya sampai mencapai prestasi tingkat nasional”, ujar anak sulung dari dua bersaudara ini di Medan, Rabu (11/3/2020)
Penyandang sabuk kuning ini sejak berumur 10 tahun tepat saat duduk dibangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD) telah menimba ilmu silat yang merupakan bela diri yang dimiliki leluhur bangsa Indonesia. Ibarat syair lagu Slank ”angin terus berhembus dan daun tetap tumbuh”, perkembangan pelajar SMP Al-Ulum ini semakin percaya diri untuk mengikuti berbagai kejuaraan Silat untuk menguji hasil latihan dalam pertandingan untuk menaklukkan lawan. Tentunya, pertandingan para pendekar di Porwil Kota Medan tahun ini telah dinanti pengidola Puspa Arumdara ini
Anak dari pasangan Roni Hanafi dan Erli  Novita ini terus berbenah diri untuk memperbaiki teknik pukulan dan menjatuhkan lawan serta tendangan di bawah binaan pelatih Sugianto, Didi dan Muhammad Adji Dwi Sakti. Latihan rutin dilakoni setiap hari Selasa , Rabu Sabtu dan Minggu. Selain itu, Koordinator Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kecamatan Timur, Nazaruddin Lubis tetap memberikan support dan motivasi kepada para atlet saat berlaga.
Dalam olahraga beladiri pencak silat pertandingan yang menampilkan kekerasan atau adu otot dinamakan dengan “kategori tanding” sedangkan pertandingan yang menampilkan kelembutan dan seni dinamakan dengan “Tunggal Ganda Regu (TGR)” atau rangkaian jurus atau gerak. Dua komponen inilah yang dapat dijadikan pilihan, oleh para pelaku “pesilat” disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan para atlet.
Pendoyan Ayam Goreng ini akan turun dalam kategori tanding di kelas C (55–60 kg) putri. Cewek yang akrab disapa Aless ini akan mengikuti jejak idolanya Wewey Wita yang memiliki kecepatan tendangan sehingga dapat menaklukkan Thi Them Tran dari Vietnam dengan skor mutlak 5-0 di kelas B (50-55 kg) putri. Wewey menyumbangkan emas ke-30 untuk kontingen Indonesia atau emas ke-14 dari cabor pencak silat.
Sebagai atlet tentunya memiliki suka dan duka dalam setiap melakoni pertandingan. Suka yang dirasakan pesilat yang dilahirkan di Medan ini bisa memenangkan di setiap pertandingan dan membuat bangga kedua orang tua. Dukanya mengalami kelelahan dan kecapekan saat melakoni pertandingan. Kelalahan dan kecapekan akan sirna bila berhasil mendapatkan prestasi
“Saya sangat senang dengan pencak silat karena merupakan budaya bangsa Indonesia, tanpa kita sadari dengan belajar pencak silat berarti telah ikut melestasrikan budaya bangsa sambil berprestasi lebih baik di masa mendatang”, tutup atlet berhijab ini.(bayu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *