Inimedan.com-Medan.
Al-Qur’an menjadi pedoman bagi umat manusia, ketika kita mendengarkan kandungan ayat suci Al-Qur’an akan memberikan kedamaian dalam jiwa kita sehingga tidak ada lagi kebencian dihati kita dan caci maki antara sesama umat dan sesama anak bangsa sehingga terjalinlah “Ukhuwah islamiah” antara kita sebagai anak bangsa.
“Jangan ada lagi hoax, caci maki, saling fitnah. Mari kita bangkit bersama membangun bangsa,” hal tersebut disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Minggu (7/10) malam, saat membuka MTQ Nasional ke XXVII Tahun 2018 di Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.
Menurut Presiden, Sumatera Utara yang menjadi tuan rumah dari 12 titik lokasi perlombaan yang diselenggarakan pada tanggal 4-13 Oktober 2018 dan dihadiri sebanyak 1549 Kafilah dari 34 Provinsi di Indonesia.
“Kita jadikan MTQ Nasional ini sebagai momentum seluruh anak bangsa untuk saling mengenal, sehingga semakin menumbuhkan kecintaan pada agama dan bangsa. Dengan terselenggaranya MTQ Nasional di Sumatera Utara ini akan memberi energi positive pada kita semua, sehingga jangan ada lagi gesekan antara anak bangsa. Kita harus tetap satu dalam kebhinekaan, walaupun berbeda suku dan agama,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengajak semua yang hadir untuk membacakan Surah Al-Fatihah, mendoakan masyarakat yang menjadi korban bencana di Palu, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara barat agar senantiasa diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah SWT.
Gubernur Sumatera Utara, H Edy Rahmayadi menuturkan bahwa terselenggarannya MTQ Nasional ke XXVII Tahun 2018 merupakan suatu momen yang luar biasa untuk seluruh Rakyat Indonesia, khususnya Sumatera Utara yang menjadi tuan rumah.
“Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara, Hj Iriana Joko Widodo. sebab, ditengah-tengah kesibukan bapak dan ibu masih menyempatkan diri untuk datang meresmikan MTQ Nasional ke 27 di Sumatera Utara,” ujar Edy Rahmayadi.
Sementara itu, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dalam laporannya menyampaikan meski pembukaannya tertunda sehari, ia tetap mengapresiasi antusiasme dari Presiden RI untuk tetap membuka MTQN XXVII. Ia menyebutkan bahwa MTQ ini telah memasuki usia 60 tahun pelaksanaan. Pertama sekali MTQ dilaksanakan tahun 1958 di Ujungpandang, Makassar, Sulawesi Selatan.
“Dan Sumut ini perlu waktu 7 tahun untuk menjadi tuan rumah. Terakhir kali Sumut menjadi tuan rumah pada 1971,” katanya.
Tahun ini penyelenggaran MTQ dilakukan inovasi baru dengan menggunakan teknologi informasi. Pendaftaran peserta dengan finger print. Proses penjurian juga melalui aplikasi elektronik. Selain perlombaan juga dilaksanakan kegiatan layanan publik, seperti konsultasi syariah, produk halal, layanan 60 menit membaca alquran dan lainnya.
Turut hadir Ibu Negara, Hj Iriana Joko Widodo, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (petahana), Puan Maharani, Wakil Gubernur Sumatera, Drs H Musa Rajekshah M Hum Beserta Sang Istri, Sri Ayu Mihari. Dewan Hakim, Panitera dan Dewan Pengawas MTQ Nasional Ke 27 Tahun 2018, Beserta Jajaran Gubernur, Walikota dan Bupati yang turut menghadiri acara Pembukaan MTQ Nasional.[di]