Inimedan.com – Perlis
Diduga sempat digelapkan dan setelah berulang kali dipertanyakan serta didesak warga, biaya perawatan untuk beberapa rumah ibadah yang bersumber dari APBDes Perlis, sebesar Rp84 juta, akhirnya dicairkan oleh Kades Perlis, Junaidi Salim, kemarin.
Hal ini disampaikan Kepala BPD Perlis Mukhlis, via telepon selulernya saat dikonfirmasi terkait warga yang menggeruduk Kantor Desa Perlis, Kabupaten Langkat yang mempertanyakan dana kemaslahatan umat itu. “Dana itu dah saya pertanyakan sejak tahun 2019 silam,” ungkap Mukhlis, Kamis (4/6/2020) siang.
Setiap ditanya, kata Mukhlis, Kades Perlis tak pernah menggubrisnya. Kades pun gak pernah memberikan jawaban yang pasti. “Waktu ku tanya kapan dana itu disalurkan, dia bilang nunggu cair anggaran tahun 2020,” lanjut Mukhlis.
Tak hanya itu, meskipun sudah diminta, hingga kini Kades belum juga menyerahkan laporan realisasi anggaran 2019 kepada Mukhlis selaku ketua BPD. “Padahal laporan realisasi anggaran itu sangat dibutuhkan untuk bahan evaluasi kami,” kesalnya.
Seharusnya, sambung Muklis, sesuai dengan Permendagri No 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Kades semestinya menyerahkan laporan realisasi anggaran kepada BPD untuk dievaluasi. “Kalau gak ada laporan realisasi, gimana kita mau evaluasi,” tandasnya.
Terpisah, Sekretaris BKM Masjid Jami’ Perlis Abrol mengaku sudah menerima uang dari Kades sebesar Rp50 juta. “Setelah warga orasi di kantor desa kemarin, siangnya uang itu diserahkan ke najir masjid. Kita pun gak tau asalnya darimana, kalau kita tau dari APBDes 2019, pasti dari dulu kita desak juga untuk dicairkan,” ungkap Abrol.
Sementara, Kades Perlis Junaidi Salim saat dikonfirmasi mengatakan, anggaran untuk perawatan rumah ibadah dari APBDes 2019 tersebut ternyata dipakai untuk keperluannya. “Itu sumbernya dari DD 2019. Saya sudah bilang sama najir kalau uang masjidnya saya pake dulu,” beber Junaidi ringan.
Seperti tak ada masalah, Junaidi mengatakan kalau uang yang dibayarkannya ke beberapa BKM masjid adalah bukan dari SILPA 2019, tapi dari uangnya sendiri. “Karena uang itu saya pinjam dari kenajiran, makanya uang itu saya kembalikan Rabu kemarin,” pungkasnya.
Namun, pernyataan Junaidi tersebut bersebrangan denga ungkapan Abrol selaku Sekretaris Masjid Jami’ Perlis yang mengatakan bahwa dirinya tidak tahu menahu tentang anggaran perawatan rumah ibadah yang bersumber dari APBDes 2019 tersebut.
“Kalau uang dari DD 2019 itu digunakan dia (Junaidi) untuk kepentingannya, udah gak benaelah itu. Penggelapan itu namanya. Itu kan uang negara, jadi gak bisa dipinjamnya begitu saja untuk kepentingan pribadinya,” pungkas Mukhlis geram. (AVID)