Ihsan Terus Eksis Memajukan Jujitsu Di Kota Medan

Inimedan.com-medan
Ibarat tembang Katon Bagaskara “Tak Bisa Ke Lain Hati”. Hal ini membuat jujitsan bernama lengkap M Ihsan Vahendra terus eksis untuk mengembangkan dan memajukan olahraga beladiri asal Jepang ini di kota ketiga terbesar di Indonesia.

Sepak terjang mahasiswa Universitas Medan (Unimed) ini memulai karirnya sebagai jujitsan sejak mengenyam pendidikan kelas 2 SD bergabung di Dojo Tirtanadi Jalan SM Raja Medan dibawah binaan pelatih Surya Dharma dan Roni. Angin terus berhembus dan tahun berganti tahun seiring perjalanan waktu, alumni SMA Negeri 6 Medan ini berhasil mengikuti kenaikan tingkat dan akhir sekarang sebagai penyandang Sabuk Hitam DAN III

“Saya mulai mengenal jujitsu, awalnya karena diajak orangtua buat bergabung ke dojo jujitsu, tetapi dengan berjalannya waktu jujitsu sudah seperti bagian dari kebutuhan saya, karena di jujitsu saya bisa menemukan keluarga baru buat saya dan saya dapat menerapkan ilmu jujitsu ini di kehidupan sehari-hari dan membuat tubuh saya menjadi lebih bugar. Tentu saya tak bisa kelain hati untuk bergabung dengan olahraga beladiri lainnya”,  ujar anak dari pasangan Hendra S dan Eva Asih Pahyuni ini di Medan, Sabtu (3/7/2021).

Cowok yang dilahirkan di Medan ini berhasil lulus ujian kenaikan tingkat pelatih dari DAN II ke DAN III yang diuji dewan pelatih Jujitsu Fighter Sumatera Utara (JFS) baru-baru ini. Jujitsan yang berdomisili di Jalan Seto Gang Seto Medan dipercayakan untuk melatih di Dojo Dojo Remesta Polonia. Sebagai pelatih di dojo tersebut membuat pemilik tinggi 165 cm dan berat badan 80 kg semakin termotivasi memberikan ilmu bela diri kepada anak didiknya yang saat ini sebanyak 30 orang.

Anak ke 2 dari 4 bersaudara ini telah merasakan pertandingan dengan aura nasional pada ajang Kejurnas PBJI di Bekasi pada tahun 2017. Pengalaman yang dimiliki dan jam terbang yang tinggi dalam olahraga beladiri jujitsu membuat dirinya bertekad untuk terus eksis mengembangkan jujitsu yang semakin diminati kawula muda di kota Medan

Jujitsan yang akrab disapa Ihsan ini menjelaskan sebagai seorang olahraga sejati tetap menjunjung tinggi sportivitas setiap kali pertandingan. Tidak dipungkuri di kota Medan ini banyak potensi yang untuk melahirkan jujitsan yang berkualitas dan handal siap berlaga di arena pertandingan untuk mengharumkan nama kota Medan dengan misi menjadikan Medan sebagai kota Atlet.

Pengemar chicken steak ini saat latihan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) sesuai aturan pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Covid-19. Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan juga
rajin memberikan motivasi kepada jujitsan dan sharing soal latihan.

“Sebagai jujitsan dan pelatih tentunya ada suka dan dukanya selama bergabung di jujitsu . Sukanya saya dapat menemukan keluarga baru dan mendapatkan ilmu yang belum pernah saya dapatkan di sekolah maupun kuliah. Dukanya sebagai jujitdan pasti merasakan rasa jenuh karena pola latihan yang membuat jujitsan menjadi jenuh disebabkan fasilitas latihan yang belum terpenuhi” pungkas alumni SMP Negeri 13 Medan ini. (Bayu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *