inimedan.com-Jakarta.
Pidato Pengantar Nota Keuangan pada RAPBN Tahun 2022 oleh Presiden Joko Widodo yang menargetkan tranformasi Produk Domestik Bruto (PDB) yang selama ini didominasi konsumsi rumah tangga (55 persen) menuju kontribusi ekspor yang lebih besar, mendapatkan respon dari Sa’id Abdullah Ketua Badan Anggaran DPR RI
“Nampaknya kontribusi ekspor per kuartal II tahun 2021 terhadap PDB mencapai 20,3 persen. Namun, untuk mewujudkan langkah ini, pemerintah perlu melakukan transformasi UMKM untuk menghasilkan produk ekspor. “Ucap Said Abdullah kepada pers, Selasa,17/8/2021.
Sebab, menurutnya salah satu mesin ekonomi Indonesia adalah UMKM yang berkontribusi 61 persen terhadap PDB. Selain itu negara tujuan ekspor perlu diperluas agar tidak hanya bertumpu pada kawasan ASEAN yang pada tahun lalu berkontribusi sebesar 22 persen.
“Kinerja ekspor di kawasan Amerika, Eropa, dan Tiongkok juga perlu diperkuat seiring perbaikan ekonomi. Dari data yang ada, kontribusi ekspor nasional tahun 2020 ke Amerika Serikat 12 persen, Tiongkok 19,4 persen, dan Eropa 8,7 persen,” ungkap Said politisi PDI Perjuangan
Ia juga mengatakan bahwa peningkatan kinerja ekspor di ketiga kawasan tersebut jadi keniscayaan. Langkah ini, sekaligus memanfaatkan momentum The Fed melakukan kebijakan tapering off pada Oktober 2021 nanti.
“Sehingga, walaupun kurs kita tertekan, tetapi devisa kita meningkat karena kinerja ekspor yang baik, yang di sertai dengan peningkatan kualitas kinerja UMKM, hal inilah yang harus diupayakan untuk menyelamatkan perekonomian nasional” karena itu kami mengapresiasi pemerintah Jokowi yang terus berusaha melakukan transformasi UMKM untuk peningkatan pendapatan negara” pungkas Said Abdullah yang juga anggota Komisi XI DPR RI tersebut.*tri#
