inimedan.com-Jakarta.

Saat ini, tanpa di sadari perkembangan peradaban manusia di dunia ini sedang mempersiapkan atau dipersiapkan untuk memasuki tahapan perubahan, yang mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik.
Integrasi tersebut dilakukan untuk membuat semua hal menjadi lebih mudah,keseimbangan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan memanfaatkan sistem yang sangat mengintegrasikan kedua hal tersebut membuat semua hal menjadi mudah, terutama memperluas prospek kerja.
Adapun era ini disebut society 5.0, di awal kemunculan di gagas oleh bangsa Jepang beberapa waktu lalu, demikian disampaikan Faisal Saleh pengamat sosial saat di hubungi awak media, Jumat, (8/10) di Jakarta.
“ Sebenarnya, society 5.0 merupakan sebuah konsep yang dihadirkan oleh Federasi Bisnis Jepang. Konsep yang sudah diusulkan dalam 5th Science and Technologi Basic Plan ini dijadikan masyarakat masa depan yang harus di cita-citakan oleh Negeri Matahari Terbit ini, yang kemudian di tularkan ke seluruh dunia, dengan harapan menjadi cita-cita masyarakat Internasional”ungkap Faisal Saleh.
Kenapa demikian, menurut Faisal Saleh, implikasi dari era globalisasi adalah tersebarnya segala bentuk informasi ke seluruh dunia, baik dalam bentuk teknologi, budaya, ideologi dan bahkan cita-cita dari sebuah bangsa masuk ke bangsa lain atau Negara lain, sehingga tanpa di sadari bagi Negara atau bangsa yang tidak memiliki jatidiri akan mudah terpengaruh oleh semua yang masuk tersebut, tanpa disaring terlebih dahulu, akibatnya bangsa tersebut kehilangan jatidirinya ataupun cita-citanya.
Nah bagaimana dengan Indonesia, intinya teknologi semakin canggih dan informasi pun gampang didapat, serta tanpa disadari era robot sudah ada di depan mata, sehingga kondisi tersebut memperlihatkan kegiatan sehari hari peranan teknologi semakin menguasai kehidupan kita, hal ini bukan tanpa persoalan, melainkan akan menimbulkan masalah bagi masyarakat, apabila teknologi tersebut dikuasai oleh orang yang tidak bermoral dan tidak beretika, maka akan menimbulkan malapetaka sosial dan bencana moral dalam kehidupan masyarakat.
“Kalau kondisi itu terjadi, maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang tidak beradab akibat di jajah oleh teknologi yang juga bikinan bangsa lain, artinya bangsa ini akan mengalami penjajahan tanpa harus berperang dengan menggunakan senjata.”tutur Faisal.
Karena itu, sambung Faisal Saleh, untuk mempersiapkan diri memasuki era Society 5.0, yang diperlukan bagi masyarakat kita adalah terus ditumbuh kembangkan rasa empati terhadap sesamanya serta peranan etika maupun nilai nilai moral yang terkandung di dalam falsafah bangsa yang digali dari budaya luhur nenek moyang kita yakni Pancasila yang harus benar-benar tertanam dalam setiap insan manusia Indonesia.
Tterutama di kalangan generasi Milineal, yang harus bersiap diri maupun dipersiapkan sebagai pribadi yang mampu memproduksi, menguasai teknologi dan bahkan mampu berinovasi menciptakan teknologi baru, Jika tidak kita akan selalu jadi pasar produknya bangsa lain.
“Karena itu jadikan nilai-nilai Pancasila disertai inovasi teknologi sebagai cara ampuh berperan aktif di era Society 5.0 .”pungkas Faisal Saleh.