Dana Melimpah Juara Umum PON XX Papua Gagal di Raih DKI

inimedan.com-Jakarta,
Hasil perolehan medali di PON XX di Papua, yang menempatkan Provinsi DKI Jakarta di posisi kedua, di bawah Provinsi Jawa Barat, rupanya mengundang polemik di kalangan warga Jakarta, di satu sisi ada pihak yang mengapresiasi perjuangan para atlet DKI Jakarta untuk meraih prestasi di berbagai arena cabang olahraga yang di dipertandingkan di PON XX Papua dalam situasi pandemik covid-19.
Ssedangkan di sisi lain juga mengapresiasi perjuangan para atlet DKI Jakarta tersebut, namun dengan perasaan heran dan bahkan tidak menyangka, kalau ternyata kontingen DKI Jakarta, gagal meraih Juara Umum PON XX Papua, pasalnya dana sebesar Rp415 M yang di gelontorkan Pemprov DKI Jakarta yang dikelola KONI DKI Jakarta untuk mempersiapkan diri  meraih prestasi menjadi jawara di PON XX Papua, ternyata tidak mampu di raih, bahkan mahkota jawara itu di rebut Provinsi Jawa Barat.
“Ini sangat ironis, mestinya dengan dana sebesar Rp 415 Miliar, Pemprov DKI Jakarta bisa merebut juara umum perolehan medali di PON XX Papua”ungkap Sahrianta Tarigan Ketua Sambo DKI Jakarta kepada pers, Minggu, 17/10/2021 di Jakarta.
Menurut nya, harapan Pemprov dan juga seluruh warga Jakarta agar kontingen DKI Jakarta mengulang sukses menjadi juara umum PON di masa lalu, misalnya di PON Riau tahun 2012 silam DKI Jakarta berhasil meraih  Juara Umum, yang diharapkan prestasi itu  dapat terulang  di PON XX Papua, karena itulah, menjadi alasan dikucurkannya dana Rp 415 Miliar yang di kelola KONI DKI Jakarta.
Untuk memberikan berbagai fasilitas memadai yang di butuhkan oleh para atlet maupun pelatih serta kebutuhan lainnya, sehingga mereka fokus untuk mengejar prestasi, tapi yang mengherankan ternyata hasilnya tidak sesuai harapan, sebenarnya apa yang terjadi pada atlet maupun pelatih sehingga gagal meraih prestasi, coba bandingkan dengan PON XVIII di Riau, 2012 silam dengan dana relatif pas-pasan, Kontingen DKI Jakarta mampu meraih Juara Umum.
“Ya, jika situasi nya demikian, tidak sepantasnya menyalahkan atlet maupun pelatih, namun yang harus bertanggung jawab adalah pengurus KONI DKI Jakarta yang mengelola dana tersebut disinyalir tidak profesional, bahkan terkesan diskriminatif”tukas Sahrianta Tarigan.
Lebih lanjut Sahrianta mengatakan bahwa, sinyalemen itu nampak, disaat  dirinya  mengirim Team Exsibisi Cabang olahraga Sambo ke Papua dengan biaya sendiri tanpa mendapatkan bantuan dana sepeserpun dari KONI DKI Jakarta, namun ternyata berhasil meraih 2 Emas,1 perak dan 2 Perunggu  padahal Team Sambo Propinsi lain dibantu oleh Konida daerah.
“Dari capaian Kontingen DKI Jakarta di PON XX Papua tersebut, Ketua beserta pengurus KONI DKI Jakarta seharusnya menunjukkan jiwa sportifitasnya, gentleman dan berani bertanggung jawab atas kegagalan Provinsi DKI Jakarta meraih juara umum PON XX Papua, saatnya kini Pengurus KONI DKI Jakarta terapkan Budaya Malu, gagal ya sebaiknya dengan sadar mengundurkan diri, donk”pungkas Sahrianta Tarigan.*tri#.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *