Pasca Tahun Baru, Jual Beli Perhiasan Emas di Tarutung Tetap Ramai

inimedan. com_Tarutung.

Ket. gambar: Salah satu toko emas di Tarutung yang tetap ramai jual beli emas pasca tahun baru. ( Lnd)

Perayaan Natal dan Tahun Baru 2022, biasanya dianggap menyisakan kelesuan ekonomi masyarakat secara makro. Dengan alasan untuk kebutuhan Nataru sudah banyak menghabiskan duit.

Ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar. Salah satu contoh seperti dilihat kontributor media ini, tiga hari selepas tahun baru 1 Januari, toko-toko emas di Tarutung ramai dikunjungi warga terutama warga desa.

Hal itu juga terlihat pada Kamis ( 6/1), toko emas permata di Jalan Gerhard Lumbantobing Tarutung didatangi warga silih berganti. Umumnya bukan warga kota, tapi justru warga desa terutama kaum ibu dan anak gadis.  Ada yang menjual perhiasannya, tetapi lebih banyak yang membeli. Bahkan beberapa diantara pembeli ada yang sudah berusia lanjut.
” Saya beli cincin hasil tabungan saya, daripada menyimpan uang bisa habis,” katanya tertawa. Usianya sudah jelang 80 tahun.
Ibu lainnya mengaku hanya membeli anting cuma  2 gram, menambah kalung yang sudah dibeli tahun lalu. ” Ini dari uang kiriman anak-anak untuk tahun baru dikumpul-kumpul ternyata bisa saya sisihkan beli kalung dan anting, ” ujar ibu yang tinggal di kawasan Sipoholon. Ia menyebut toko emas Rahmat Gultom adalah toko emas langganannya.
Harga beli emas di toko Rahmat Gultom saat ini Rp 93.000 per gram. Tapi kalau beli sedikit misalnya cuma dua gram harganya Rp 95.000.
Seorang gadis mengaku dari Pahae mengatakan ia membeli cincin hasil karyanya bertenun ulos. ” Saya bertenun ulos dan uang sisa kebutuhan saya kumpul-kumpul kalau bisa beli emas ya saya belikan emas, ” imbuhnya.
Sementara itu dari situasi pasaran roti, minuman, petasan, kembang api di Tarutung, umumnya pedagang mengeluh karena dibanding tahun lalu dagangannya kurang laku alias berkurang dari biasanya. Seorang pedagang kue/ roti mengatakan, saat ini sudah banyak warga yang memilih untuk membuat sendiri roti/ kue Nataru di rumah masing-masing. Itu salah satu faktor menurunnya penjualan roti di toko mau pun pedagang kaki lima.*leo#

Ket. gambar: Salah satu toko emas di Tarutung yang tetap ramai jual beli emas pasca tahun baru. ( Lnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *