inimedan.com-Tebingtinggi.

Dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah Kota Tebingtinggi melalui Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi menggelar Pertemuan Pelaksanaan Rembuk Stunting yang merupakan Aksi 3 dari 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kota Tebingtinggi, di Gedung Hj. Sawiyah, Jum’at (11/03/2022).
Acara dibuka oleh Wakil Wali Kota Tebing Tinggi Ir. H. Oki Doni Siregar, M.M yang dalam arahanya menjelaskan bahwa Kota Tebingtinggi menjadi salah satu Lokus Stunting Tahun 2022.
“Saya mengapresiasi yang sebesar-besarnya terhadap acara ini mengingat persoalan stunting ini telah menjadi agenda Pembangunan Nasional dan Kota Tebingtinggi menjadi salah satu lokus stunting Tahun 2022. Saya berharap komitmen dari seluruh pihak yang hadir dalam menanggulangi permasalahn stunting secara bersama dan dapat merealisasikan program yang dirancang dengan baik,” jelasnya.
Terkait Stunting, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batasan aman Prevalensi Stunting di suatu wilayah sebesar 20%.
“Menurut WHO, batasan Prevalensi Stunting suatu wilayah sebesar 20%. Di Sumatera Utara Prevalensi Stunting sebesar 25,8% sedangkan di Kota Tebingtinggi sebesar 17,3% data ini berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021.” Ucap Wakil Wali Kota Tebingtinggi.
“Meskipun Kota Tebingtinggi sudah dibawah target WHO namun penanganan tetap perlu dan segera dioptimalkan baik oleh pemerintah daerah, individu, komunitas dan pihak swasta agar bersinergi dan bersatu untuk pencegahan dan penanganan kasus stunting kedepannya,” sambungnya.
Wakil Wali Kota Tebingtinggi Ir. H. Oki Doni Siregar, M.M meminta kepada seluruh stakeholder agar bekerja sama dan bersinergi untuk menurunkan angka stunting yang saat ini terhitung sebanyak 281 jiwa di Kota Tebingtinggi.
“Kunci pencegahan dan penanganan kasus stunting ada di 1.000 hari pertama kehidupan sehingga fokus perhatian kepada ibu hamil dan balita dibawah 2 (dua) tahun seperti intervenai gizi spesifik. Selain itu sektor non kesehatan yang sangat penting adalah sanitasi, air bersih, pola asuh, penyediaan pangan yang aman dan bergizi,” jelasnya.
“Untuk itu saya meminta agar kita tidak bekerja secara parsial, harus terintegrasi, lakukan inovasi agar pemenuhan gizi dan kesehatan masyarakat khususnya bagi ibu hamil dan anak balita bisa tetap terpenuhi,” tutup Wakil Walikota.
Selanjutnya, Wakil Wali Kota Tebingtinggi Ir. H. Oki Doni Siregar, MM bersama dengan pimpinan OPD serta unsur Pemerintah maupun non Pemerintah menandatangani Komitmen Bersama Percepatan Penurunan Stunting di Kota Tebingtinggi Tahun 2022.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi dr. Muhammad Iqbal, Sp.P dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan penurunan Stunting di Kota Tebingtinggi serta mendeklarasikan komitmen Pemerintah Kota Tebingtinggi dan menyepakati kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi.
Turut hadir pimpinan OPD Kota Tebingtinggi, perwakilan Kemenag Kota Tebingtinggi, BPJS Kesehatan Kota Tebingtinggi, PDAM Kota Tebingtinggi, Bank Sumut, Camat & Lurah se-Kota Tebingtinggi, Kepala Puskesmas se-Kota Tebingtinggi, Forum Kota Sehat Tebingtinggi serta tamu undangan.*ZUL#