Ini medan.com – Balige,

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Toba melaksanakan digitalisasi proses absensi guna peningkatan disiplin di lingkungan kerja pemerintah Kabupaten Toba.
Kepala BKD Toba Kasten Panjaitan menjelaskan transformasi digital kerja yang dilakukan untuk pengambilan data guna mengetahui jumlah kehadiran pegawai.
“Jadi manfaatnya, salah satunya untuk peningkatan disiplin, yang kita lakukan adalah absensi apel itu online. Semua pegawai yang hadir terdata disitu, kalau selama ini kan manual, dengan adanya ini jelas peningkatan disiplin itu akan semakin lebih baik,” sebutnya dijumpai di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Melalui digitalisasi absensi yang dilakukan, lanjutnya, akan mempermudah penghitungan kehadiran dalam penerimaan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) pegawai.
“Hubungannya dengan TPP, apabila tidak nampak disitu kan ada laporan setiap OPD itu, setiap selesai apel dilaporkan itu, kami buka disini siapa-siapa yang hadir. Hubungannya dengan TPP akan secara otomatis dengan kehadiran dia apel setiap bulannya nanti tidak seperti manual lagi dihitung, sudah langsung tersistem itu masuk,” jelasnya.
Meski pelaksanaan digitalisasi absensi masih tahap uji coba, sebut Kasten, namun peningkatan disiplin kerja dinilai sangat signifikan.
“Karena ini masih tahap uji coba menunggu selesai Perbup nya dan sudah kita ajukan, tapi dalam peningkatan disiplin itu kita sudah lihat peningkatannya minimal 80 persen,” lanjutnya.
Penerapan digitalisasi absensi di Toba diakui masih terkendala dikarenakan jaringan yang belum merata ke seluruh daerah.

“Cuma yang kendala pelaksanaannya, di Toba ini tidak semua ada jaringan, itulah kendala. Misalnya Borbor, jadi kita buat lah manual. Jadi tidak bisa bohong-bohongan, tidak bisa ditukangi disini dengan kecanggihan aplikasi kita ini,” sebutnya.
Terpisah, Kabag Organisasi dan Tatalaksana (Orta) Sekdakab Toba Sarman Marbun mengapresiasi penerapan absensi guna peningkatan disiplin dan kinerja aparatur pemerintahan.
“Itu sudah dikembangkan BKD untuk absensi elektronik, ini kan sebuah progres yang cukup bagus. Dengan penerapan e-absensi ini harapan kita adalah meningkatkan disiplin dan kinerja aparatur dan kita yakini bahwa kinerja aparatur di pemerintah Kabupaten Toba ini akan bekerja sesuai dengan aturan. Mudah-mudahan ini akan memacu aparatur itu untuk berdisiplin dalam pekerjaan dan pelayanan kepada masyarakat,” terangnya kepada inimedan.com di ruang kerjanya, Senin (24/05/21).
Dengan diterapkannya digitalisasi absensi ini, lanjut Sarman, disiplin kerja sebagai kunci utama pelaksanaan pekerjaan akan tercapai.
“Tanggapan saya ini sebuah langkah yang cukup baik dan memang sudah harus. Ini sebuah kebijakan yang tepat disaat ini karena jalannya pembangunan pemerintahan dan kemasyarakatan tanpa dibarengi disiplin dari seluruh aparatur itu tidak akan berjalan dengan baik. Disiplin itu kunci utama dari pelaksanaan pekerjaan bagi kami aparatur sipil negara ini,'” imbuhnya.
Meski demikian, kondisi keuangan akibat pandemi Covid-19 disebutkan menjadi salah satu kendala untuk penerapan digitalisasi, meski beberapa aplikasi, sebutnya telah digunakan oleh pemerintah Kabupaten Toba.
“Sebenarnya kita sudah ada beberapa aplikasi yang kita gunakan di pemerintah kabupaten Toba termasuk e – budgeting dan e – planning dan juga ada SiArta di penanaman modal dan perijinan. Dan ke depan mudah-mudahan kondisi keuangan atau anggaran pemerintahan daerah semakin baik dan pandemi Covid-19 ini berakhir sehingga kita memiliki anggaran nanti untuk mengembangkan aplikasi ini,_ pungkasnya. (DS)