Inimedan.com-Medan.
Kalangan pengurus Badan Kenaziran Masjid (BKM) Amal Silaturrahim dan warga Jalan Timah Putih, Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Medan Area, Kota Medan,Sumatera Utara, meminta sejumlah pihak yang mengatasnamakan kelompok agar segera angkat kaki dan meninggalkan masjid Amal Silaturrahim yang lama. Sebab masjid Amal Silaturrahim yang baru sudah berdiri, bahkan lebih bagus dan refresentatif dari masjid sebelumnya.
Hal itu disampaikan keluarga ahli waris atau pewakaf, Bakti Sutarno, Pengurus BKM Masjid Amal Silaturrahim Khairudin, perwakilan sejumlah warga Amirsyam dan Ustadz Masdar Tambusai serta perwakilan masyarakat dan organisasi diantaranya Anwar Sadat (Laskar Mujahid) dan Fikri Pohan (Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah) dalam keterangan persnya kepada wartawan di Medan, Kamis (24/10/2019).
Pada kesempatan itu, mereka menegaskan dan membantah informasi dan pemberitaan bahwa terjadinya penyerangan dan pengrusakan Masjid Amal Slaturrahim dilakukan oleh puluhan preman. “Itu informasi fitnah yang sangat keji. Tidak ada penyerangan, yang ada sesungguhnya adalah pihak BKM dan warga sekitar mengambil barang-barang atau inventaris yang ada di masjid lama Amal Silaturrahim yang merupakan asset masjid mereka,”tegas Ustadz Masdar dan Amirsyam.
Ustad Masdar dan Amirsyam mengaku, pengambilan inventaris Masjid Amal Silaturrahim di lokasi lama tersebut dilakukan untuk dipindahkan ke Masjid Amal Silaturrahim baru yang lebih bagus dan refresentatif. “Kalau sudah ada dibangun masjid yang lebih bagus dan refresentatif, maka sudah sewajarnyalah kita berpindah apalagi status masjid baru ini sudah diberikan sertifikat yang sah,”kata Khairuddin dan Amirsyam.
Untuk itu, para ahli waris, pengurus BKM dan warga sekitar meminta kepada semua pihak maupun mengatasnamakan kelompok, agar segera angkat kaki dan meninggalkan Masjid Amal Slaturrahim yang lama.
“Tolong orang luar jangan buat aksi-aksi apalagi keributan yang mengatas namakan memperjuangkan dan mempertahankan Masjid Amal Silaturrahim yang lama. Sebab para warga sekitar kini sudah sadar terhadap upaya kelompok luar yang selalu memanfaatkan masjid mengatas namakan jihad, namun sesungguh nya ada kepentingan lainnya,”pinta Bakti Sutarno.
Fikri Pohan juga menyatakan pihaknya siap terus mengkawal Masjid Amal Silaturrahim baru bersama pengurus BKM dan warga sekitar. “Sebab mereka yang di masjid lama itu samasekali bukan penduduk setempat, melainkan hanya memanfaatkan masjid tersebut saja,”katanya.
TENGKU ZULKARNAIN
Lebihlanjut Amirsyam dan Anwar Sadat semula mengakui bahwasanya bahagian dari pihak yang turut mempertahankan masjid Amal Silaturrahim yang lama. Namun kini, lanjut dia, karena sudah dipindahkan dan dibangun masjid yang lebih bagus dan refresentatif maka pihaknya ucapkan terimakasih kepada pihak Perumnas.
“Kita juga mengacu hasil ijtima’ ulama yakni Fatwa Nomor 54 Tahun 2014 tentang status tanah yang diatasnya ada bangunan masjid serta pernyataan Ustadz Buya KH Tengku Zulkarnain yang menyatakan dirinya berlepas tangan dari gerakan Ayo Kawal Masjid Kita Masjid Amal Silaturrahim tersebut, karena di atas tanah milik Perumnas, dimana Perumnas sudah menggeser ke masjid yang lebih baik di depan lokasi lama diatas tanah milik Perumns juga,”sebut Amirsyam dan Anwar Sadat.
“Bagi saya, ngotot tidak mau pindah adalah perbuatan melawan hukum negara dan hukum agama yang sesuai dengan fatwa MUI Ijtima’ ulama Fatwa tahun 2000, tahun 2012 tentang wakaf dan fatwa tahun 2014. Jika tidak puas silahkan tempuh jalur hukum ke pengadilan, tapi jangan provokasi umat Islam yang tidak tahu permasalahan masjid itu dengan detail,”beber Amirsyam mengutip pernyatan Ustadz Tengku Zulkarnain saat kunjungan ke Medan. (di)