Langkat, Inimedan.com
Dalam rangka pertemuan untuk mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli suatau masalah dalam bidang pertanian (Sarasehan). Yayasan Bina Ketrampilan Perdesaan (BITRA) Indonesia menyelenggarakan Sarasehan ke-31 dengan tema Desa dan Kedaulatan Pangan, acara sarasehan ini di pusatkan di Desa Stabat Lama Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat, Selasa-Kamis, 7-9 Maret 2017, Selasa (7/3).
Turut hadir pada kesempatan itu, Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir H. Soekirman yang juga sebagai pendiri Yayasan BITRA Indonesia, Sekda Kabuten Langkat dr H. Indra Salahudin, Mkes, MM, Asisten II Adm. Ekbangsos Langkat Drs. Hermansyah, Dewan Pembina Bitra Indinesia Sabastian Saragih, Direktur Eksekutuf Bitra Indonesia Wahyudi, Kepala Dinas Pertanian Sergai Syafrial Budi, SP, MP, Camat Perbaungan Gunawan JW Hasibuan, Kepala Bank Sumut Cabang Langkat Gama Cherry Al Halim, Muspika Kecamatan Wampu Langkat, Kelompok Pertanian Mitra Binaan Bitra Indonesia, Forum Masyarakat Sipil (Formasi), Asosiasi Pengobatan Alternatif Sumatra Utara (APASU) serta kelompok pertanian dan UKM dari kabupaten/kota yang diundang.
Bupati Sergai Ir H. Soekirman dalam sambutannya menyampaikan bahwa Sarasehan ini mengingatkan saya saat terbentuknya Yayasan BITRA Indonesia pada 31 tahun yang lalu, yang bertujuan untuk mempermudah petani Indonesia dalam mengatasi persoalan pertanian yang tengah dihadapi serta pembinaan masyarakat desa. Sarasehan adalah Budaya guyup serta gotong royong yang di dalamnya memiliki perbedaan agama, suku dan ras, namun tetap satu tujuan atau Bhineka Tunggal Ika itu lah BITRA Indonesia.
Selanjutnya, acara ini penting mengikutsertakan SKPD karena melihat keadaan bahwa personil BITRA sudah banyak yang ahli dalam hal pertanian, penyehatan alternatif juga jadi andalan BITRA melalui asosiasi pengobatan alternatif serta agar pertanian agrikultur BITRA memiliki ahlinya. Dalam hal administrasi keuangan pedesaan, BITRA sangat menguasainya terlebih undang-undang desa lahir melalui inisiatif BITRA. Hal ini sangat layak kiranya BITRA dirangkul menjadi partner pemerintah daerah dalam pengembangan agrikultur dan yang lainnya”, ungkap Soekirman.
Kemudian Bupati Sergai menegaskan bahwa kedaulatan yang menjadi tema disini diharapkan jangan lari dari persoalan-persoalan yang ada di desa yaitu pembangunan, pertanian dan pedesaan. Kembali ke sarasehan 31 tahun jika kita bercita-cita menjadi orang kaya, cita-cita kekayaan sebenarnya adalah jika kita mempunyai banyak kawan. Walaupun secara materi kita terbilang miskin, tetapi dimanapun kita berada selalu ada teman yang membantu, itulah hakekatnya kaya dan merasa cukup.
Artinya kekayaan tidak ada artinya tanpa orang-orang di sekitar kita, karena kita makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Persaudaraan seperti ini dan ilmu yang diajarkan dapat bermanfaat, itulah kekayaan yang sesungguhnya. Karena dalam BITRA yang paling diutamakan adalah kesadaran bahwa kita sadar dan kritis, lalu bicara kelembagaan dan bicara kebutuhan, maka di BITRA akan didapatkan hal-hal yang dapat mengangkat harkat dan martabat kita dalam hak kedaulatan pangan. Semoga acara ini dapat bermanfaat dengan mempelajari apa kelebihan-kelebihan daerah tempat diadakannya sarasehan ini. Hal-hal yang baik akan direplikasi di kabupaten Sergai untuk kemaslahatan bersama.[im-tt/01]