Inimedan.com-Taput|
Pasca peristiwa musibah banjir dan longsor melanda sebagian wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, cuaca belum juga kondusif. Hampir tiap hari hujan masih mengguyur,meskipun tidak merata di setiap wilayah Kecamatan. Masyarakat pun tetap was-was,terutama di kawasan rawan banjir/longsor.
Sabtu sore hingga malam ( 20/12-25)hujan sangat deras kembali mengguyur wilayah Silindung (Tarutung,Sipoholon, Siatas Barita). Banyak warga merasa cemas, dengan begitu tingginya curah hujan.
Sementara itu,Bupati Tapanuli Utara, Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si., M.Si., didampingi Kepala Dinas PUTR Kabupaten Tapanuli Utara Dalan Simanjuntak, turun meninjau langsung wilayah terdampak banjir di Kecamatan Purbatua, Pahae, Sabtu (20/12/2025).
Desa Sibulanbulan menjadi lokasi pertama yang dikunjungi. Luapan sungai membawa material pasir, lumpur, serta pohon tumbang yang merusak lahan pertanian warga. Akibatnya, sebagian besar sawah padi yang siap panen mengalami gagal panen. Para petani menatap sedih sawahnya yang tergenang.
Selain itu, wilayah Siunggas yang meliputi Desa Robean, Hutanagodang, dan Siduabahal sempat terisolasi akibat longsor dan luapan air yang menghambat akses jalan. Bupati juga melintasi ruas jalan yang sebelumnya longsor dan kini telah dapat dilalui secara terbatas berkat gotong royong masyarakat.
Bupati menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan segera menindaklanjuti hasil peninjauan lapangan tersebut. Pemkab terus aktif memonitor situasi di berbagai lokasi yang terdampak banjir. “Kami hadir untuk melihat langsung kondisi di lapangan dan memastikan langkah penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat,” ujar JTP Hutabarat.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara berkomitmen untuk mempercepat upaya pemulihan pascabencana serta menjaga keberlangsungan aktivitas dan mata pencaharian masyarakat terdampak. * le#

