inimedan.com-Tebing Tinggi.
Stunting merupakan kondisi ketika pertumbuhan Balita dalam kondisi tidak wajar. Hal tersebut terjadi lantaran bayi kekurangan asupan gizi dalam jangka waktu lama.
Stuntung menjadi permasalahan yang ada di setiap daerah kabupaten/kota dengan angka yang tinggi. Sehingga hal ini menjadi perhatian pemerintah pusat khususnya bagi Presiden RI Joko Widodo.
Tak terkecuali di Kota Tebing Tinggi, dimana angka stunting di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2022 mengalami kenaikan dari 17 % menjadi 19 %. Hal ini membuat Penjabat (Pj) Wali Kota Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi, S.Sos.MTP, merasa kecewa. Walaupun secara nasional angka stunting berada di tingkat 21 %.
Keceweaan itu disampaikan Pj. Wali Kota Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi, S.Sos., M.TP., saat menghadiri acara Pencanangan Momentum Bhakti Sosial £Ikatan Bidan Indonesia (IBI)-KB-Kesehatan tahun 2023, pada bulan Maret 2023 lalu, di Puskesmas Teluk Karang, Kec. Bajenis.
Dengan tegas Pj. Wali Kota meminta kepada tenaga kesehatan untuk dapat menurunkan angka stunting Kota Tebing Tinggi dari 19% di tahun 2022 menjadi 14% pada tahun 2023.
Ini merupakan “cambuk” dan tanggungjawab kita bersama terutama yang bergerak di bidang kesehatan. Lupakan pola pikir lama yang menunggu, tapi kita harus turun membantu ke masyarakat. “Saya mau tahun 2023, angka stunting kita turun menjadi 14 persen, sesuai standar yang dicanangkan oleh Presiden RI Bapak Jokowi”, katanya.
Dikatakanya bahwa Bidan mempunyai tanggungjawab moral yang besar dalam komitmen untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak dan mempunyai tanggungjawab moral yang besar.
Pj. Wali Kota juga berharap kepada stakeholder terkait agar sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah kota Tebing Tinggi dengan mitra kerja, khususnya Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Tebing Tinggi dapat berjalan dengan baik dalam meningkatkan cakupan program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana.
Dinas Kesehatan beserta segenap jajaranya dari mulai puskesmas, pos yandu, dan para bidan diharapkan bekerja keras agar dapat membantu percepatan penurunan Stunting. Mereka sudah tau apa yang harus di perbuat, tinggal niat dan kemauanya. Karena menurut dari berbagai sumber, Stunting yang dialami anak ternyata dapat dicegah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbanyak makan makanan bergizi yang berasal dari buah dan sayuran lokal sejak anak dalam kandungan.
Kemudian perlu mencukupi kebutuhan gizi remaja perempuan, agar kelak ketika mengandung tidak mengalami kekurangan gizi. Selain itu tubuh butuh perhatian dari lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menciptakan akses sanitasi dan air bersih di lingkungan sekitar. Selain itu mencegah stunting juga dapat dilakukan dengan beberapa upaya yakni Aktif mengonsumsi tablet penambah darah. Periksa kehamilan secara teratur, Mencukupi konsumsi protein hewani, Menghadiri posyandu setiap bula dan Memberi ASI eksklusif selama bayi dalam usia sampai enam bulan dan Memberikan makan tambahan.*Zul/Bul#